Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Kamis, 08 April 2021 | 12:11 WIB
Garis polisi terpasang di depan lokasi rumah penemuan jasad mayat ibu dan dua anaknyaWarga Kampung Margamulya, RT 01/02, Desa Cipatat, Kecamatan Cipatat, KBB. [Suara.com/Ferrye Bangkit]

SuaraJabar.id - Suasana duka menyelimuti Asep Burhanudin (35). Ia menemukan istri dan dua anaknya dalam kondisi tak bernyawa saat pulang ke rumahnya di di Kampung Margamulya, RT 01/02, Desa Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, Rabu (7/4/2021).

Saat ini sendiri kasus ini tengah disidik oleh Polres Cimahi. Ketiga jenazah tengah menjalani otopsi untuk mencari tahu penyebab kematian.

Namun dari dugaan sementara, istri Asep, Dina Rosdiana Yulianti (31) diduga sengaja mengakhiri hidup kedua anaknya serta dirinya sendiri karena dipicu beberapa hal seperti terlilit hutang dan retaknya hubungan dengan suaminya, Asep.

Berikut beberapa fakta di balik ibu dan anak ditemukan tewas di Cipatat, Kabupaten Bandung Barat.

Baca Juga: Sebelum Ditemukan Tewas, Tetangga Mengira Dina dan Dua Anaknya ke Cimahi

1. Diduga habisi nyawa anak terlebih dahulu sebelum bunuh diri

Korban Dina Rosdiana Yulianti (31) diduga menghabisi nyawa kedua anaknya yakni Yumna Tamimatu Jinan (5) dan Abqary Abdurrahman Burhan (3) sebelum ia mengakhiri hidup dengan cara menjerat lehernya sendiri menggunakan selendang.

Hal ini dikuatkan oleh keterangan polisi. Kasat Reskrim Polres Cimahi AKP Yohannes Redhoi mengatakan, diduga kuat sebelum melakukan aksi bunuh diri, sang ibu terlebih dahulu menghilangkan nyawa kedua anaknya.

"Iya, diduga keras seperti itu," ujar Yohannes, Kamis (8/4/2021).


2. Kecewa suami diduga selingkuh

Baca Juga: Ditemukan Tak Bernyawa, Ini Identitas Ibu dan Anak yang Tewas Mengenaskan

Kepala Desa Cipatat, Darya Suganda mengungkapkan, dari informasi yang ia dapat, Dina cemburu lantaran mendapati suaminya, Asep Burhanudin (35) saling berkirim pesan dengan perempuan lain melalui aplikasi percakapan WhatsApp (WA).

"Jadi isrinya ini cemburu. Disinyalir ketauan WA perempuan lain. Tapi kat suaminya itu, dulu juga istrinya pernah chatting dengan mantan pacarnya," ungkap Darya kepada Suara.com, Kamis (8/4/2021).


3. Takut diceraikan suami

Usai memergoki suaminya menjalin hubungan dengan perempuan lain, hubungan antara Dina dan suaminya Asep diduga mengalami keretakan.

Kepala Desa Cipatat, Darya Suganda mengungkapkan Dina kerap mengancam akan bunuh diri jika sampai diceraikan suaminya. "Jadi istrinya ini takut kehilangan. Sering mengancam kalau diceraikan mau bunuh diri," ujarnya.

Bahkan sebelum ditemukan tewas, keduanya sempat berselisih. Dina dan suaminya diketahui terakhir kalinya saling berkirim pesan pada Selasa (6/4/2021).

"Jam 7 malam itu masih bisa dikontak. Nah jam 9 malamnya udah lose kontak. Siangnya (sebelum ditemukan), suaminya nyuruh adiknya ngecek ternyata dikunci," ungkap Darya.


4. Terlilit utang

Dina yang ditemukan tewas gantung diri pada Rabu (7/4/2021) sempat menuliskan surat lewat selembar kertas.

"Ada tulisan besar 'PAMIT'," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Cimahi, AKP Yohannes Redhoi Sigiro saat ditemui di lokasi.

Selain itu dalam surat yang ditulis tangan itu, Dina mencurahkan keluhannya seputar utang yang membelitnya. Permasalahan itulah yang diduga membuat korban akhirnya frustasi.

"Intinya dia terlilit utang, binggung, takut dengan keluarga," kata Yohannes.


5. Suami curiga karena korban tak menjawab telepon

Suami korban Asep Burhanudin (31) sedang menjalani pendidikan Satpam di Cileunyi saat peristiwa tragis itu terjadi pada Rabu (8/4/2021). Ia kemudian menelpon istrinya namun tidak dijawab.

Asep lalu meminta saksi, Reja Wahyu (16) untuk mengecek ke rumah sekitar pukul 14.30 WIB dan ternyata kondisi sepi serta pintu rumah juga tidak dibuka-buka.

Mendapatkan kondisi itu, Asep bergegas pulang. Baru sekitar pukul 16.00 WIB Asep lalu mendobrak pintu dan histeris saat melihat kondisi istri dan dua anaknya sudah meninggal.


Catatan Redaksi:

Hidup seringkali sangat sulit dan membuat stres, tetapi kematian tidak pernah menjadi jawabannya. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit dan berkecederungan bunuh diri, sila hubungi dokter kesehatan jiwa di Puskesmas atau Rumah sakit terdekat.

Bisa juga Anda menghubungi LSM Jangan Bunuh Diri melalui email janganbunuhdiri@yahoo.com dan telepon di 021 9696 9293. Ada pula nomor hotline Halo Kemkes 1500-567 yang bisa dihubungi untuk mendapatkan informasi di bidang kesehatan 24 jam.

Kontributor : Ferrye Bangkit Rizki

Load More