SuaraJabar.id - Pelaksana Tugas atau Plt Wali Kota Cimahi Ngatiyana akhirnya angkat bicara perihal penilaian kinerja Pemkot Cimahi yang dianggap lamban pada semester pertama tahun anggaran 2021.
Dirinya mengakui memang tahun 2021 ini serapan anggaran masih rendah lantaran ada berbagai program yang belum berjalan. Menurutnya hal tersebut dikarenakan terkendala pada teknis sistem anggaran.
"Memang agak terlambat, makanya kita rapat dinas supaya mengejar program pembangunan. Untuk Kota Cimahi sekarang baru kisaran 15 persen," terang Ngatiyana, Selasa (1/6/2021).
Dirinya menampik rendahnya serapan anggaran ini dikarenakan lemahnya koordinasi antara pimpinan daerah dan jajaran perangkat daerah ikut menghambat penyerapan anggaran.
Sebab, kata dia, dalam setiap kesempatan dirinya selalu menekankan kepada SKPD agar mengoptimalkan penyerapan anggaran.
Apalagi, menurutnya rendahnya serapan anggaran ini bukan hanya terjadi di Kota Cimahi. Tapi juga di berbagai daerah di Jawa Barat. Termasuk provinsi.
"Rata-rata seluruh daerah, bahkan provinsi juga masih rendah dalam penyerapan anggaran," ucap Ngatiyana.
Pada semester dua nanti, Ngatiyana mengintruksikan kepada semua SKPD di Pemkot Cimahi agar lebih menggenjot anggaran. Namun, catat dia, tetap harus sesuai aturan yang berlaku.
"Sebetulnya sudah jadwalkan awal Agustus mulai pembangunan fisik yang besar, kalau proyek kecil-kecil sekarang sudah bisa dilaksanakan," jelasnya.
Baca Juga: Simulasi Lancar, Kota Cimahi Siap Gelar PTM
Sebelumnya, Anggota DPRD Kota Cimahi dari Fraksi Partai Nasdem Kota Cimahi, Enang Sahri Lukmansyah menilai k
inerja Pemkot Cimahi pada semester pertama tahun anggaran 2021 dinilai lamban dibawah kepemimpinan Plt Wali Kota Cimahi, Ngatiyana.
Bukti lambannya kinerja eksekutif tahun ini bisa terlihat dari serapan anggaran yang hanya sekitar 10 persen di setiap SKPD.
"Serapan anggaran masih dibawah 10 persen rata-rata setiap SKPD, padahal sudah semester 1 sudah mau rampung," ujar Enang.
Kontributor : Ferrye Bangkit Rizki
Terpopuler
- Skincare Reza Gladys Dinyatakan Ilegal, Fitri Salhuteru Tampilkan Surat Keterangan Notifikasi BPOM
- 3 Klub yang Dirumorkan Rekrut Thom Haye, Berlabuh Kemana?
- Pemain Liga Inggris Rp 5,21 Miliar Siap Bela Timnas Indonesia di SEA Games 2025
- Selamat Datang Jay Idzes! Klub Turin Buka Pintu untuk Kapten Timnas Indonesia
- 15 Kode Redeem FF Hari Ini 2 Agustus, Klaim Hadiah Kolaborasi Naruto, Skin Kurama, & Emote Ninja!
Pilihan
-
Irak Mulai Panik, Ketar-ketir Lihat Perkembangan Timnas Indonesia
-
Tarif Trump Berlaku 7 Agustus 2025, IHSG Borpotensi Merana Hingga Akhir Tahun
-
Saham Terafiliasi Suami Puan Maharani Bergerak Abnormal, Langsung Kena Sentil BEI
-
Antam Tarik Utang Rp8 Triliun dari Bank Asing
-
Dirut Food Station Tersangka Tapi Beras Oplosan Terlanjur Beredar, Pramono Serukan Penarikan
Terkini
-
Babak Penentuan Drama Ridwan Kamil, Tes DNA dengan Anak Lisa Mariana Digelar Pekan Ini di Bareskrim
-
Mengenang Marsma Fajar 'Red Wolf' Adriyanto: Kisah Heroik Penerbang F-16 yang Gugur di Langit Bogor
-
Ambisi Besar Cianjur 2025: Targetkan 30 Persen Turis Bule Hingga Janji Ramzi Bereskan 'Jalur Neraka'
-
5 Fakta Skandal Rp2,1 M di Garut: Dari Ultimatum DPRD Hingga Daftar 13 Kecamatan Wajib Setor Uang
-
Terjerat Temuan BPK, Ini Daftar 13 Kecamatan di Garut yang Wajib Kembalikan Uang Negara Rp2,1 M