SuaraJabar.id - Saluran irigasi Leuwi Gede di pelosok Kabupaten Bandung Barat (KBB) ini menjadi sumber kehidupan bagi warga di Desa Cibedug, Kecamatan Rongga selama puluhan tahun lalu.
Namun, sudah sekitar 14 tahun saluran irigasi yang mengairi sawah dan menjadi sumber air bagi pemukiman warga itu rusak parah. Belum tersentuh perbaikan optimal, hanya alakadarnya oleh warga dan desa setempat.
Padahal selain menjadi sumber pengairan utama untuk sawah dan serapan air bagi warga, irigasi sepanjang 5.800 meter itu merupakan peninggalan zaman Belanda yang dibangun sekitar tahun 1908.
"Iya saluran air ink sangat di utuhka warga untuk sawah dan ke rumah. Tapi sudah rusak," ujar Ajat Sumirsa (54), salah seorang warga Kampung Dukuh 02/10, Desa Cibedug, Kecamatan Rongga, KBB kepada Suara.com, belum lama ini.
Baca Juga: Polisi Temukan Bercak Darah di Kamar Dede
Namun kini saluran Leuwi Gede sudah tidak optimal mengairi sawah dan menyalurkan air ke rumah-rumah warga. Kerusakannya semakin parah sebab belum mendapat perbaikan permanen.
Selain sendimentasi yang tinggi pada salurannya, kerusakan juga terjadi pada talang air di Kampung Babakan Talang sepanjang 210 meter dan talang air Cimapag sepanjang 85 meter.
"Dampaknya susah air. Paling solusinya ada yang ambil jalan pintas ke Kali Cidadap pakai pompa," ujar Ajat.
Kepala Desa Cibedug, Kecamatan Tongga Engkus Kustendi mengatakan, pihaknya sudah mengajukan bantuan ke berbagai pihak. Seperti Pemkab Bandung Barat, PLN hingga orang Belanda.
Namun yang baru merespon hanyalah PLN dengan membuat bendungan yang menopang saluran irigasi.
Baca Juga: Penutupan Jalan di Cimahi dan KBB Diperluas, Ini Daftar Lengkapnya
"Keinginan warga yang namanya saluran air normal, untuk pertanian sawah. Mudah-mudahan ada pihak terketuk ada yang bisa nyangkut," ujar Engkus.
Bukan tanpa upaya, saluran irigasi Leuwi Gede selalu diperbaiki sesuai kondisi dengan peralatan seadanya oleh warga dan desa. Namun lantaran tak maksimal akhirnya irigasinya rusak lagi dan lagi.
"Apalagi kalau musim hujan, otomatis kan aliran air semakin deras. Bebas irigasinya pun semakin berat," ujarnya.
Dikatakan Engkus, irigasi Leuwi Gede sangat diandalkan warganya. Sekitar 80-90 persen mengandalkan pengairan dari irigasi zaman Belanda itu. Baik untuk pertanian dan resapan sumur.
Menurut pegiat sejarah, David Riksa Buana, irigasi Leuwi Gede dibangun tahun 1908 oleh NV. Cultuur My, yang merupakan perkebunan milik swasta Belanda yang pada tahun 1911 menggabungkan produksinya dengan kebun Palasari dan Tjiisalobak.
Pada Tahun 1948 NV Cultuur My beralih kepemilikannya menjadi milik GLB (Gubernemen Landbouw Bedrijt) dan tahun 1958 nasionalisasi menjadi milik Pemerintah Republik Indonesia dengan nama perusahaan Perusahaan Perkebunan Negara (PPN) lama.
Berita Terkait
-
Taufik Hidayat Hingga Sekjen Hipmi Anggawira Diangkat Jadi Komisaris PLN EPI
-
Puji Gibran Panen Jabatan? Ade Armando Tuai Cibiran Usai Jadi Komisaris PLN
-
Sehabat Apa Frank van Kempen? Pengganti Indra Sjafri di Timnas Indonesia U-20
-
Segini Gaji Fantastis Ade Armando Usai Jadi Komisaris PLN, Rekam Jejaknya Penuh Kontroversi
-
Mataram Lumpuh Listrik! 33 Ribu Pelanggan PLN Terdampak Banjir, Ini Kondisi Terkini
Terpopuler
- Selamat Tinggal, Kabar Tak Sedap dari Elkan Baggott
- 1 Detik Jay Idzes Gabung Sassuolo Langsung Bikin Rekor Gila!
- Andre Rosiade Mau Bareskrim Periksa Shin Tae-yong Buntut Tuduhan Pratama Arhan Pemain Titipan
- Penantang Kawasaki KLX dari Suzuki Versi Jalanan, Fitur Canggih Harga Melongo
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Keluarga dengan Sensasi Alphard: Mulai Rp50 Juta, Bikin Naik Kelas
Pilihan
-
Tok! Carlo Ancelotti Dibui 1 Tahun: Terbukti Gelapkan Pajak Rp6,7 M
-
Sejarah Nama Kompetisi Liga Indonesia: Dari Perserikatan Kini Super League
-
Dear Pak Prabowo: Penerimaan Loyo Utang Kian Jumbo
-
Eks Petinggi AFF Kritik Strategi Erick Thohir, Naturalisasi Jadi Bom Waktu untuk Timnas Indonesia
-
Siapa Liam Oetoehganal? Calon Penerus Thom Haye Berstatus Juara Liga Belgia
Terkini
-
Janji Tinggal Janji? Tumpukan Sampah di Pasar Sukanagara Cianjur Jadi Bukti
-
BSU 2025: BRI Permudah Akses Bantuan Sosial Lewat BRImo dan AgenBRILink
-
EIGER Junior Berikan 2.000 Tas Sekolah untuk Anak-Anak di Pelosok Indonesia
-
Kejari Gaspol Usut Korupsi BUMD Jabar: 23 Saksi Diperiksa, Aset Eks Dirut dan Aliran Dana Diselidiki
-
Selamatkan Jurnalis! DPR RI Desak Pemerintah Buat Platform Digital 'Made in Indonesia'