SuaraJabar.id - Sekretaris Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Bandung Inci Dermaga Mustawan menyebut aksi tolak PPKM Darurat pada Rabu (21/7/2021) disusupi oleh kelompok anarko.
Inci mengatakan, ia mendapat adanya kelompok anarko yang menyusup ke barisan massa aksi tolak PPKM dari jajaran intelijen.
"Ternyata mereka tetap masuk (ikut demo), masuk melalui driver online. Maka masuk anarko itu melalui mahasiswa sebanyak sembilan orang," ujar Inci dikutip dari Ayobandung.com-jejaring Suara.com, Kamis (22/7/2021).
Sebelumnya diberitakan, aksi Balai Kota bandung digeruduk massa aksi tolak PPKM Darurat pada rabu (21/7/2021). Massa berasal dari berbagai elemen, yakni mahasiswa, driver ojol, pemuda hingga pedagang BEC.
Sebagian massa aksi kemudian melanjutkan aksi ke Jalan Dago. Di sana mereka melakukan aksi blokade jalan. Polisi kemudian membubarkan aksi mereka.
Polisi juga mengamankan 150 orang peserta aksi dan mengamankan beberapa barang bukti termasuk bom molotov.
Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Ulung Sampurna Jaya menuturkan aksi unjuk rasa ini, diawali dengan seruan di media sosial.
Mereka yang awalnya berniat melakukan aksi unjuk rasa didominasi oleh mahasiswa, para drive ojek online, dan sejumlah pedagang kaki lima.
"Namun kita ketahui bahwa ojol dan kaki lima tidak akan ikut campur karena ini urusannya akan mengganggu kamtibmas kota bandung sehingga mereka memisahkan diri," kata Ulung di pelataran Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Rabu (22/7/2021).
Baca Juga: Soal Liga 1, Pelatih Persib Bandung Tunggu Arahan PSSI dan PT LIB
"Adapun mahasiswa yang unjuk rasa itu sekitar 150 orang dan itu ditunggangi pihak lain yang akan membuat kota Bandung ini tidak kondusif," lanjutnya.
Ulung memaparkan, aksi awalnya berpusat di Balai Kota Bandung. Massa aksi kemudian melakukan longmarch ke arah Jalan Dago.
Di tengah perjalanan kata dia, beberapa massa aksi melakukan perusakan fasilitas uum seperti pot bunga.
"Mereka sempat melakukan penutupan jalan dan pengerusakan pot bunga yang ada di trotoar jalan. Melihat kondisi tersebut, kami pihak kepolisian langsung membubarkan aksi unjuk rasa tersebut," katanya.
Ulung mengatakan alasan ia instruksikan jajarannya untuk membubarkan aksi massa tersebut, karena berbagai alasan keamanan.
Di antaranya peserta aksi tidak mematuhi protokol kesehatan, tidak memakai masker, menutup jalan sehingga terjadi kemacetan panjang, kemudian melakukan perusakan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Satu Kata Misteri dari Pengacara Pratama Arhan Usai Sidang Cerai dengan Azizah Salsha
- 15 Titik Demo di Makassar Hari Ini: Tuntut Ganti Presiden, Korupsi CSR BI, Hingga Lingkungan
- Liga Inggris Seret Nenek ke Meja Hukum: Kisah Warung Kopi & Denda Ratusan Juta yang Janggal
- 3 Negara yang Bisa Gantikan Kuwait untuk Jadi Lawan Timnas Indonesia di FIFA Matchday
- Deretan Kontroversi yang Diduga Jadi Alasan Pratama Arhan Ceraikan Azizah Salsha
Pilihan
-
Tom Haye ke Persib, Calvin Verdonk Gabung ke Eks Klub Patrick Kluivert?
-
Alasan Federico Barba Terima Persib, Tolak Eks Klub Fabio Grosso
-
Siapa Federico Barba? Anak Emas Filippo Inzaghi yang Merapat ke Persib
-
Stok BBM Shell Kosong Lagi, Kapan Kembali Tersedia?
-
Danantara Gaet Perusahaan China Garap Proyek Smelter Nikel Milik INCO Senilai Rp23 Triliun
Terkini
-
Heboh! Pernyataan Kontroversial Gubernur Dedi Mulyadi Soal Anak Meninggal karena Cacingan
-
Tiada Lagi Dana Tunai, Desa di Jabar Bakal Dapat Uang Saham Bank BJB dari Dedi Mulyadi
-
Waspada! Teror Foto Syur AI Guncang Pelajar Cirebon, Ini 5 Fakta yang Wajib Kamu Tahu
-
Ngeri! Wajah Pelajar Cirebon Ditempel ke Konten Porno Pakai AI, Polisi Selidiki Jaringan Pelaku
-
Klaim 5 Saldo Dana Kaget Ini, Tagihan Air PDAM Tak Lagi Jadi Beban