Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Kamis, 22 Juli 2021 | 15:26 WIB
Massa aksi tolak PPKM darurat diamankan di Bandung [ANTARA]

SuaraJabar.id - Sekretaris Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Bandung Inci Dermaga Mustawan menyebut aksi tolak PPKM Darurat pada Rabu (21/7/2021) disusupi oleh kelompok anarko.

Inci mengatakan, ia mendapat adanya kelompok anarko yang menyusup ke barisan massa aksi tolak PPKM dari jajaran intelijen.

"Ternyata mereka tetap masuk (ikut demo), masuk melalui driver online. Maka masuk anarko itu melalui mahasiswa sebanyak sembilan orang," ujar Inci dikutip dari Ayobandung.com-jejaring Suara.com, Kamis (22/7/2021).

Sebelumnya diberitakan, aksi Balai Kota bandung digeruduk massa aksi tolak PPKM Darurat pada rabu (21/7/2021). Massa berasal dari berbagai elemen, yakni mahasiswa, driver ojol, pemuda hingga pedagang BEC.

Baca Juga: Soal Liga 1, Pelatih Persib Bandung Tunggu Arahan PSSI dan PT LIB

Sebagian massa aksi kemudian melanjutkan aksi ke Jalan Dago. Di sana mereka melakukan aksi blokade jalan. Polisi kemudian membubarkan aksi mereka.

Polisi juga mengamankan 150 orang peserta aksi dan mengamankan beberapa barang bukti termasuk bom molotov.

Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Ulung Sampurna Jaya menuturkan aksi unjuk rasa ini, diawali dengan seruan di media sosial.

Mereka yang awalnya berniat melakukan aksi unjuk rasa didominasi oleh mahasiswa, para drive ojek online, dan sejumlah pedagang kaki lima.

"Namun kita ketahui bahwa ojol dan kaki lima tidak akan ikut campur karena ini urusannya akan mengganggu kamtibmas kota bandung sehingga mereka memisahkan diri," kata Ulung di pelataran Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Rabu (22/7/2021).

Baca Juga: Asam Lambung Naik, Wali Kota Bandung Oded M Danial Dirawat di RS

"Adapun mahasiswa yang unjuk rasa itu sekitar 150 orang dan itu ditunggangi pihak lain yang akan membuat kota Bandung ini tidak kondusif," lanjutnya.

Ulung memaparkan, aksi awalnya berpusat di Balai Kota Bandung. Massa aksi kemudian melakukan longmarch ke arah Jalan Dago.

Di tengah perjalanan kata dia, beberapa massa aksi melakukan perusakan fasilitas uum seperti pot bunga.

"Mereka sempat melakukan penutupan jalan dan pengerusakan pot bunga yang ada di trotoar jalan. Melihat kondisi tersebut, kami pihak kepolisian langsung membubarkan aksi unjuk rasa tersebut," katanya.

Ulung mengatakan alasan ia instruksikan jajarannya untuk membubarkan aksi massa tersebut, karena berbagai alasan keamanan.

Di antaranya peserta aksi tidak mematuhi protokol kesehatan, tidak memakai masker, menutup jalan sehingga terjadi kemacetan panjang, kemudian melakukan perusakan.

Load More