Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Sabtu, 24 Juli 2021 | 14:57 WIB
ILUSTRASI-Massa gabungan driver ojol dan Pemuda Literasi Bandung menggelar aksi tolak PPKM Darurat di depan Balai Kota Bandung, Rabu (21/7/2021). [Tangkapan Layar]

SuaraJabar.id - Sebuah poster seruan untuk mengikuti aksi tolak PPKM pada Sabtu (24/7/2021) di Kota Bandung beredar di jejaring media sosial dan aplikasi percakapan.

Dalam poster seruan aksi yang beredar, muncul gambar yang memperlihatkan tangkapan layar grup WhatsApp bernama Grup Tenis Semarang.

Di gambar itu, terpampang foto Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) Bandung, Taffarel Giovanni Montero beserta nomor kontaknya.

Nampak pesan Taffarel yang menyerukan untuk menggelar aksi dengan tujuan menciptakan kekacauana dan melumpuhkan perekonomian kota.

Baca Juga: Sandiaga Uno Tak Mau Sektor Pariwisata Kibarkan Bendera Putih

Hoax mengenai Ketua BEM Unpar Bandung Taffarel Giovanni Montero yang menyerukan untuk membuat kekacauan pada 4 Juli 2021. [Tangkapan Layar]

Menanggapi poster yang beredar, Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) Bandung membantah adanya ajakan dari mahasiswanya untuk melakukan aksi pada 24 Juli 2021.

Kepala Kehumasan dan Protokoler Unpar Magenta Paramita mengatakan adanya poster yang beredar di media sosial memojokkan salah seorang mahasiswanya yang bernama Taffarel Giovanni Montero yang dituding sebagai provokator aksi itu adalah tidak benar.

"Pemberitaan sosial media tersebut ditengarai merupakan pencatutan nama atau identitas saudara Taffarel yang dilakukan oleh pihak tidak bertanggung jawab dan belum dapat diketahui maksud dan tujuannya," kata Magenta dalam keterangan resminya.

Pihaknya telah melakukan konfirmasi terhadap Taffarel yang merupakan Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Unpar. Magenta mengatakan menurut pengakuan Taffarel, poster di media sosial itu adalah keliru.

"Yang bersangkutan menyatakan tidak berkaitan, tidak berencana, ataupun tidak mendalangi aksi demonstrasi pada tanggal 24 Juli 2021," kata Magenta.

Baca Juga: Biar Tak Jadi Klaster Baru, Pemkot Bandung Minta Massa Aksi Tolak PPKM Patuhi Prokes

Load More