6. Makam Wali Kundu di Leuwi Gajah
Makam Enyang Dalem Santoan Wali Kundu terletak di gang keramat, Leuwi Gajah. Wali Kundu adalah cucu dari Adipati Kertamanah, seorang keturunan kelima dari Prabu Siliwangi yang dimakamkan di daerah Soreang.
Adipati Kertamanah mempunya cucu, Eyang Santoan Kobul, Santoan Kundu, dan Santoan Kulur. Makam tersebut diduga dibuat sekitar tahun 1500. "Wali Kundu dan 2 saudaranya adalah orang-orang penyebar agama Islam di daerah Leuwigajah," kata Machmud.
Pemakaman Tua di Cimahi Melintasi Zaman
Keberadaan makam tua di Cimahi melintasi berbagai zaman. Mulai dari zaman Hindu-Budha, Kerajaan Sunda, Penyebaran Islam, hingga Era Kolonial. Bahkan eksistensi makam tua di Cimahi juga tercatat dalam tulisan atau jurnal perjalanan orang-orang Eropa. Salah satunya seorang Naturalis Jerman bernama Salomon Muller.
Muller adalah salah satu anggota Natuutkundige Commissie voor Nederlandsch-Indie atau Komisi Ilmu Alam Hindia Belanda yang ditugaskan untuk meneliti kondisi geografis, flora, dan fauna di Priangan.
Dalam laporan perjalanan Muller 3 Januari 1833, ia menemukan sebuah makam tua di Distrik Cilokotot atau sekarang dikenal Cimahi, tepatnya di daerah Jambu Dipa atau kawasan Cisarua, sekarang.
Diketahui, dahulu Cimahi merupakan daerah di bawah distrik bernama Cilokotot yang merupakan bagian dari Kabupaten Bandung. Wilayah Cilokotot meliputi daerah setingkat kecamatan (onderdistrik) yaitu Cimahi, Padalarang, Batujajar, dan Cisarua.
Machmud mengatakan, jika melihat gambaran makam tua yang ditulis Muller, besar kemungkinan makam tersebut adalah peninggalan Sunda Kuno. Pasalnya, cerita tentang pohon hanjuang yang dikaitkan dengan kematian terdapat dalam kisah peperangan Sumedanglarang dengan Cirebon.
"Ini adalah tipikal makam sunda kuno. Kalau kita pernah mendengar cerita Sumedang Larang ketika berperang dengan Cirebon, penandanya adalah pohon hanjuang," pungkasnya.
Kontributor : Ferrye Bangkit Rizki
Berita Terkait
-
Profil Kartika Sari Dewi Soekarno, Setengah Abad Lebih Baru Kali Ini Ziarah ke Makam Bapaknya
-
Kenapa Ria Ricis Tolak Komentari Tindakan Brutal Aparat? Pilih Lakukan Ini di Makam Affan Kurniawan
-
Temannya Banyak Pengemudi Ojol, Ria Ricis Datangi Makam Affan Kurniawan
-
Link Video Kuburan Mpok Alpa Dikelilingi Kucing Diburu
-
Peringati HUT ke-22, PPAD Tabur Bunga di Taman Makam Pahlawan Seluruh Nusantara
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
Terkini
-
Kementerian Perumahan dan Bank Mandiri Sosialisasi KPP untuk Percepat Program 3 Juta Rumah
-
Awal Mula Kasus Dugaan Korupsi Perumda Tirtawening Bandung
-
Detik-detik Mencekam di Cianjur, Niat Melerai Justru Jadi Petaka
-
Kontroversi Makanan Bergizi Gratis: Tanggung Jawab Siapa Jika Ada Korban?
-
Kenapa Banyak Korban PHK di Jawa Barat? Ini Jawaban Dedi Mulyadi