Scroll untuk membaca artikel
Risna Halidi
Rabu, 24 November 2021 | 19:24 WIB
Stadion Pakansari di Kabupaten Bogor [Shutterstock].

SuaraJabar.id - Sejarah Kabupaten Bogor. Kabupaten Bogor merupakan kabupaten yang berada Pulau Jawa. Kabupaten Bogor awalnya berasal dari beberapa pemukiman yang digabungkan oleh Gubernur Baron Van Imhoff.

Lahirnya nama Bogor berasal dari kata Bahai atau Baqar yang memiliki arti sapi. Sapi tersebut terbukti pada adanya patung sapi di Kebun Raya Bogor. Pendapat lain menyatakan bahwa Bogor berasal dari kata Bokor yang berarti pohon enau.

Kemudian diketahui bahwa adanya catatan Hoofd Van de Negorij Bogor yang berarti Kepala Kampung Bogor.

Bogor berkaitan dengan berdirinya kerajaan-kerajaan yang memerintah di wilayah tersebut. Beberapa di antaranya yakni Kerjaaan Padjajaran yang rajanya terkenal dengan suatu ajaran dari leluhur yang dijunjung tinggi yang mengejar kesejahteraan.

Baca Juga: Sejarah Kota Sukabumi, Dulu Namanya Soeka Boemi Artinya Kesenangan dan Kebahagiaan

Senjata kujang khas Kabupaten Bogor (Bukalapak)

Kerajaan-kerajaan yang pernah menguasai Bogor adalah Kerajaan Tarumanegara yang dikuasai 12 orang raja. Kerajaan ini berdiri pada tahun 358 hingga 669.

Kemudian muncul Kerajaan Galuh sejak 516-852, Kerajaan Padjajaran yang berdiri sejak 1482 hingga 1579. Pelantikan raja Padjajaran yang terkenal adalah dengan upacara Kuwedabhakti pada 3 Juni 1482.

Pada tahun 1975, Menteri Dalam Negeri menyatakan bahwa Kabupaten Bogor perlu memiliki pusat pemerintahan dan pindah dari Kotamadya Bogor.

Oleh karena itu Pemerintah Daerah tingkat II Bogor mengadakan penelitian di beberapa wilayah Kabupaten Daerah Tingkat II untuk dijadikan calon ibu kota dan sebagai pusat pemerintahan.

Akhirnya pada sidang Pleno DPRD Kabupaten Daerah Tingkat II Bogor tahun 1980 menetapkan yakni calon ibukota kabupaten tersebut di Desa Tengah, Kecamatan Cibinong.

Baca Juga: Digusur PT KAI, Warga Anyer Dalam Bandung Bertahan di Atas Reruntuhan

Kabupaten Bogor merupakan salah satu wilayah tertua di Indonesia jika dilihat dari catatan Dinasti Sung di Cina dan sungai Ciaruteun.

Setidaknya ada sejarah yang tercatat pada tahun 430, 433, 434, 437, 452. Prasasti yang menjadi peninggalan Purnawarman yakni Prasasti Kebon Kopi. Pada abad ke 6 dan 7, Kerajaan Tarumanegara menjadi penguasa tunggal di Jawa Barat.

Beberapa tokoh yang pernah menjadi bupati Kabupaten Bogor adalah Ipik Gandamana pada 1948 hingga 1949, R.E. Abdoellah 1550-1958, Raden Kahfi 1958-1961, Karta Dikaria 1961-1967, Wisatya Sasmita 1967-1973, Raden Mochamad Muchlis 1973-1976, H. Ayip Rughby 1975-1982, Soedrajat Nataatmaja 1982-1988, H. Eddie Yoso Martadipura 1988-1998, Kol. H. Agus Utara Effendi 1998-2008, Drs. H. Rahmat Yasin 2008-2014, Hj. Nurhayanti 2014-2019, Hj. Ade Munawaroh Yasin 2019 hingga sekarang.

Ciri khas kabupetan ini adalah Ttuwung Kawung. Tuwung Kawung terletak di gerbang masuk jalan Tunggul Jawung.

Tempat wisata kabupaten Bogor yakni Riung Gunug, Tambang Emas Pongkor, Taman Safari Indonesia, Taman Sri Bagenda, Sumber Mata Air Jalatunda, Taman Buah Mekar Sari, Telaga Warna, Wisata Pendidikan Bodogol, Hutan Wisata Catang Malang, Danau Lido, Taman Kupu-Kupu, Curug Cilember, Gunung Salak, Curug Dengdeng, Curug Cigamea, Curug Seribu, Kawah Ratu.

Penangkaran Rusa Giri Jaya Cariu, Kabupaten Bogor. (Suara.com/Risna Halidi)

Ada juga Bumi Perkemahan Gunung Bunder, Curug Ngumpet (Kecamatan Pamijahan), Gua Gundawang (Kecamatan Cigudeg), Wanawisata Gunung Pancar (Kecamatan Babakan Madang), Curug Luhur, Curug Titis (Kecamatan Ciomas), Curug Nangka (Kecamatan Ciomas / Tamansari), Wanawisata Penangkaran Rusa, Curug Giri Jaya dan Gua Walet (Kecamatan Cariu).

Kabupaten Bogor memiliki keunikan berupa senjata tradisional. Senjata tradisional khas Kabupaten Bogor adalah Kujang. Kujang sejak dulu digunakan sebagai alat penunjang kegiatan pertanian dan perkebunan.

Kujang merupakan simbol keperwiraan, tak gentar dalam menegakkan kebenaran. Kujang identik dengan keberanian dan keagungan. Selain itu, Kabupaten Bogor juga memiliki keunikan lain yakni berupa tipologi daerahnya.

Tipologi Kabupaten Bogor terdiri dari tiga klaster yakni Ciampea, Jasinga, dan Parung Panjang. Daerah-daerah tersebut diketahui cocok untuk bercocok tanam, khususnya tanaman seperti jagung, kacang, kedelai.

Pada klaster Parung Panjang cocok dikembangkan untuk peternakan ayam, tanaman berupa ubi kayu, kacang tanah, dan lain sebagainya.

Demikian sejarah Kabupaten Bogor beserta tempat wisata, senjata tradisional, topologi daerah, dan pemimpin dari masa ke masa. Kabupaten Bogor menyimpan banyak cerita sejarah yang semakin menarik untuk diketahui.

Kontributor : Annisa Fianni Sisma

Load More