SuaraJabar.id - Siapa sangka Bandung Barat ternyata pernah menjadi pemasok tanaman koka pada era pemerintahan Hindia-Belanda. Koka adalah tanaman penghasil kokain. Saat itu, Bandung Barat belum menjadi sebuah daerah yang mandiri.
Bahkan, di pelosok Bandung Barat yang berbatasan dengan Kabupaten Cianjur tepatnya di Kampung Citembong, Desa Margaluyu, Kecamatan Cipeundeuy itu dibangun sebuah pabriknya.
Belum diketahui pasti sejak kapan perkebunan koka hingga pabrik penghasilnya itu ada di Bandung Barat tempo dulu. Namun disebut dari perkebunan itu bisa memasok hingga ke luar negeri.
Bekas lahan yang dulunya menjadi salah satu area tanaman koka dan pabriknya ditunjukan Wawan (64), salah seorang warga Kampung Citembong, Desa Margaluyu, Kecamatan Cipeundeuy, Bandung Barat.
Baca Juga: Total Kokain Ditemukan di Perairan Anambas Ternyata 43 Kilogram
"Katanya sebelum merdeka itu memang sudah ada koka di sini," tutur Wawan kepada Suara.com, belum lama ini.
Ia menunjukan titik lokasi perkebunan dan pabrik koka yang letaknya tak terlalu jauh dari pemukilan warga setempat. Lahannya kini kebanyakan sudah dimiliki warga setempat dan dijadikan kebun untuk menanam berbagai jenis sayuran.
Warga menyebutnya area pabrik koka itu dengan nama 'Gedong Belanda'. Meski sudah tidak didapati tanaman koka, namun Wawan menunjukan sedikit sisa-sisa reruntuhan bekas pondasi pabriknya yang sudah ditutupi rumput liar.
Cerita kebun koka zaman Belanda itu didapat Wawan dari kakeknya sendiri yang tempo dulu pernah menjadi salah satu mandornya. Kakenya sengaja datang dari Garut untuk bekerja di perkebunan koka tererbut.
"Aki (kakek) dulu jadi mandor. Aktivitanya memang di kebun koka," ujar Wawan.
Baca Juga: Lika Liku Kehidupan Rodney Stotts: Dari Pengedar Kokain Hingga Jadi Pelatih Elang
Berdasarkam cerita dari kakeknya yang bertugas sebagai mandor ketika itu, hasil produksi koka dari perkebunan dan pabrik di wilayah Citembong itu dikirim ke luar negeri. Khususnya Belanda yang ketika itu berkuasa.
Berita Terkait
-
Profil Helmy Yahya yang Ditunjuk Dedi Mulyadi jadi Komisaris Independen Bank BJB
-
Dedi Mulyadi Tunjuk Bossman Mardigu dan Helmy Yahya jadi Komisaris Bank BJB
-
Teman Deddy Corbuzier Sampai Putus Gegara Isu Selingkuh Ridwan Kamil dan Lisa Mariana: Bodoh Banget!
-
Gaya Dedi Mulyadi Hadiri Undangan Dicap Mirip Imej Jokowi dan Ahok Saat Berstatus Pejabat
-
Ayu Aulia Ngaku Dibantu Ridwan Kamil Saat Covid, Auto Kena Cibir: Kenapa yang Modelan Begini?
Terpopuler
- Marselino Ferdinan Dicoret Patrick Kluivert! Ini 3 Calon Penggantinya di Timnas Indonesia
- 17 HP Xiaomi Ini Tidak Didukung HyperOS 2.1, Ada Perangkatmu?
- Sebut Pegawai Luhut Sosok Asli di Foto Ijazah UGM, Roy Suryo: Saya Pastikan 99,9 Persen Bukan Jokowi
- 8 Kode Redeem FF Hari Ini 14 April 2025 Masih Aktif Siap Dipakai, Klaim Sekarang!
- Ini Syarat Pemutihan Pajak Kendaraan 2025, Warga Jateng Siap-siap Bebas Denda!
Pilihan
-
Gaikindo Peringatkan Prabowo soal TKDN: Kita Tak Ingin Industri Otomotif Indonesia Ambruk!
-
Piala Dunia U-17 2025: Perlunya Tambahan Pemain Diaspora di Timnas Indonesia U-17
-
Perhatian! Harga Logam Mulia Diprediksi Akan Terus Alami Kenaikan
-
Baru Masuk Indonesia, Xpeng Diramalkan Segera Gulung Tikar
-
Profil Helmy Yahya yang Ditunjuk Dedi Mulyadi jadi Komisaris Independen Bank BJB
Terkini
-
Kain Tenun Ulos Kebanggaan Indonesia Sukses Tembus Pasar Amerika Serikat Berkat Klasterkuhidupku BRI
-
Berdayakan UMKM Go Global, BRI Hadirkan Binaannya di FHA-Food & Beverage 2025 Singapura
-
Bersinergi dengan BPKH dan Kemenag, BRI Sediakan Banknotes untuk Living Cost Jemaah Haji 2025
-
Direktur Utama BRI Hery Gunardi Jadi Ketum PERBANAS 20242028, Punya Berbagai Karir Cemerlang
-
Keberlanjutan Kinerja Jangka Panjang, BRI Siapkan Dana Rp3 triliun untuk Buyback Saham