SuaraJabar.id - Sebuah sebuah sekolah negeri di Kabupaten Bandung Barat (KBB) tidak memiliki siswa baru dalam dua tahun terakhir. Selain itu, guru di sekolah itu hanya tinggal dua orang.
Sekolah yang dimaksud adalah SDN 5 Cikidang yang terletak di Desa Cikidang, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB). Tidak ada siswa kelas 1 dan 2 di sekolah tersebut.
SDN 5 Cikidang hanya memiliki siswa kelas 3, 4, 5 dan 6 yang jumlah totalnya berada di bawah 50 orang. Rinciannya, kelas 3 sekitar 8 orang, kelas 4 ada 5 orang, kelas 5 ada 8 orang dan kelas 6 ada 26 orang.
"Dari tahun kemarin enggak ada siswa baru. Jadi sama sekarang dua tahun ajaran tidak ada siswa baru," kata Heti Suryati, salah seorang guru SDN 5 Cikidang saat ditemui pada Senin (25/7/2022).
Baca Juga: Nasib Tak Jelas, Forum Guru Honorer Minta Ridwan Kamil Lakukan Ini
Sepinya siswa yang menyenyam pendidikan di SDN dibawah binaan Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung Barat itu terjadi dalam beberapa tahun terakhir. Puncaknya terjadi saat pandemi COVID-19 mewabah.
Pada tahun ajaran 2021/2022, tidak ada siswa baru di SDN Cikidang 5. Pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun 2022, Heti berharap ada siswa yang mendaftar ke sekolah yang terletak di wilayah perkebunan warga itu.
Namun ternyata kondisinya tidak berubah. Sama sekali tidak ada satupun siswa baru di SDN 5 Cikidang itu yang membuat Heti sedih. "Sempet ada yang daftar 5 orang, tapi menarik diri. Alasannya mungkin karena kondisi dan siswanya sedikit," ujar Heti.
Menurutnya, ada sejumlah faktor yang membuat SDN 5 Cikidang semakin minim peminat. Di antaranya faktor zonasi, dimana hanya ada satu RT yang berdekatan dengan sekolah tersebut yakni RT 04/08, Desa Cikidang.
Kemudian faktor lainnya adalah daya saing. SDN 5 Cikidang kalah saing dengan sekolah sederajat lainnya yang berada di wilayah tersebut. Selain jarak, kondisi fasilitas sekolah yang kurang menunjang juga turut jadi pemicu utamanya.
Baca Juga: Kisah Sukses Petani Lembang Bandung, Dapatkan Cuan Rp 1 Miliar Lebih Sekali Panen
"Fasilitasnya kurang menunjang. Sekarang ada kamar mandi tapi tidak berfungsi karena tidak ada pasokan air," tutur Heti.
Tahun 2018, pihaknya mendapat bantuan pemasangan pompa air beserta torennya dari salah satu universitas di Kota Bandung. Hanya saja pompa air dan toren tersebut hilang dicuri. Posisi SDN 5 Cikidang itu memang tidak memiliki pembatas seperti pagar, sehingga membuat siapapun bebas masuk ke area sekolah.
Bahkan, warga yang hendak ke perkebunan dengan bebasnya melewati hingga menyimpan rumput di SDN 5 Cikidang.
"Jadi memang kemanan tidak terjamin. Khawatirnya kalau malam atau lagi libur dipakai hal-hal yang negatif," ujar Heti.
Guru Aktif Hanya Tersisa Dua Orang
Di akhir pengabdiannya sebagai guru yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS), Heti berharap SDN 5 Cikidang kembali seperti dulu. Ia akan pensiun pada Januari 2023. Kondisi itu tentunya akan membuat SDN 5 Cikidang semakin memprihatinkan.
Sebab, kini hanya ada dua guru yang mengajar di sekolah itu, serta tidak memiliki kepala sekolah definitif. Selama ini dua guru tersebut bergiliran mengajar kelas 3 sampai 6.
Berita Terkait
-
Skandal Dugaan Seksual Guncang SMAN 4 Serang: Mantan Kepala Sekolah Akui Ada Kasus, Tapi Pilih Diam?
-
Modus Ngaji Belakangan, Guru Ngaji di Tebet Cabuli 10 Murid: Ancam Tampar Korban jika Ngadu ke Ortu
-
Cerita Dua Guru Besar IPB Digugat Rp364 M oleh PT KLM: Lagi-lagi Teror itu datang
-
Pengumuman SPMB Kabupaten Bogor 2025: Link Hasil Seleksi TK, SD, dan SMP Terbaru
-
Mengatasi error Saat Isi Survei Pengelolaan Kinerja Guru dan Kepsek untuk Pendidikan
Tag
Terpopuler
- Selamat Tinggal, Kabar Tak Sedap dari Elkan Baggott
- 1 Detik Jay Idzes Gabung Sassuolo Langsung Bikin Rekor Gila!
- Andre Rosiade Mau Bareskrim Periksa Shin Tae-yong Buntut Tuduhan Pratama Arhan Pemain Titipan
- Penantang Kawasaki KLX dari Suzuki Versi Jalanan, Fitur Canggih Harga Melongo
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Keluarga dengan Sensasi Alphard: Mulai Rp50 Juta, Bikin Naik Kelas
Pilihan
-
Tok! Carlo Ancelotti Dibui 1 Tahun: Terbukti Gelapkan Pajak Rp6,7 M
-
Sejarah Nama Kompetisi Liga Indonesia: Dari Perserikatan Kini Super League
-
Dear Pak Prabowo: Penerimaan Loyo Utang Kian Jumbo
-
Eks Petinggi AFF Kritik Strategi Erick Thohir, Naturalisasi Jadi Bom Waktu untuk Timnas Indonesia
-
Siapa Liam Oetoehganal? Calon Penerus Thom Haye Berstatus Juara Liga Belgia
Terkini
-
Janji Tinggal Janji? Tumpukan Sampah di Pasar Sukanagara Cianjur Jadi Bukti
-
BSU 2025: BRI Permudah Akses Bantuan Sosial Lewat BRImo dan AgenBRILink
-
EIGER Junior Berikan 2.000 Tas Sekolah untuk Anak-Anak di Pelosok Indonesia
-
Kejari Gaspol Usut Korupsi BUMD Jabar: 23 Saksi Diperiksa, Aset Eks Dirut dan Aliran Dana Diselidiki
-
Selamatkan Jurnalis! DPR RI Desak Pemerintah Buat Platform Digital 'Made in Indonesia'