Scroll untuk membaca artikel
Fabiola Febrinastri | Iman Firmansyah
Rabu, 02 November 2022 | 20:58 WIB
Wakil Ketua Bidang Diklat, Litbang, Produktivitas, K3 dan Sertifikasi DPP Apindo Jabar, Rosa Haryani Setiawati. (Dok: Pemprov Jabar)

“Pentingnya membangun mindset kemandirian mahasiswa/wiatau cuture set kemandirian di lingkungan pendidikan. Sebab, ketika mahasiswa/wi masuk ke dunia kerja ataupun dunia wirausaha, mereka akan dihadapkan pada sejumlah tantangan yang tidak ringan,” ujarnya.

Wakil Rektor Bidang Keuangan Sarana Prasarana dan Sumber Daya Manusia UPI,  Adang Suherman mengakan kolaborasi ini sangat sesuai dengan arah kebijakan universitas maupun pemerintah. 

“Kolaborasi yang dilakukan antara IKA UPI dengan Apindo Jabar sudah sejalan dengan kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM),” ucap Adang.

“Memang itu juga harapan pemerintah dengan MBKM. Ingin lulusan layak dan bermartabat. Agar layak dan bermartabat itu, mahasiswa harus diperkenalkan dengan industri, dunia usaha, dan dunia kerja (Iduka). Itu sudah difasilitasi. Magang dua semester itu salah satu cara agar mahasiswa mengenal dunia luar,” tambahnya.

Baca Juga: Uu Ruzhanul Ulum Apresiasi Capaian Pemda Kabupaten Purwakarta

Menurut Adang,  praktisi berkegiatan di kampus melalui program Praktisi Mengajar tidak kalah pentingnya. Dengan menghadirkan praktisi, mahasiswa bisa mengetahui apa yang terjadi di luar kampus. Secara kelembagaan, UPI sangat menunggu masukan dari luar untuk pengembangan universitas ke depan.

“Tidak kalah pentingnya adalah dosen berkegiatan di luar kampus. Sehingga ada sinergi untuk memperbaiki kurikulum di kita. Ke depannya, kerjasama pembukaan prodi secara bekerja sama. Prodi ini fokus kepada kebutuhan Iduka. Tanpa itu susah. Masak kita akan tetap menjadi menara gading? Hebat akademik, tapi tidak eksis di Iduka. Tentu tidak demikian. Karena itu, ini sudah nyaman, saya sangat senang. Dengan kolaborasi ini, tidak susah lagi mengembangkan lulusan, mengembangkan SDM yang layak dan bermartabat,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua  Ketua DPP Apindo Jawa Barat, Ning Wahyu  berharap kolaborasi tersebut mampu menjadi jembatan
antara mahasiswa dan lulusan UPI dengan dunia kerja, serta menjadi solusi atas tantangan ketenagakerjaan di Jawa Barat.

“Selama ini industri melihat ada gap antara kampus dengan dunia kerja, terutama kemampuan lulusan baru untuk bersaing di tempat kerja. Biasanya mereka itu endurance-nya masih sangat rendah,” tegas Ning.

“Mereka juga tidak memiliki kepercayaan diri yang cukup untuk menempati jabatan atau pekerjaan tertentu. Itulah kemudian kita hadir melakukan MoU ini, sehingga nanti bisa bersama-sama mengembangkan pola pemagangan baru sebagai upaya mempersiapkan sumber daya manusia kompeten dan siap kerja,” jelasnya

Baca Juga: Atalia Praratya Kamil Apresiasi Keberadaan Posyandu Multifungsi Rancamaya

Ning beranggapan banyak kolaborasi yang dapat dilakukan antara dunia usaha dengan UPI maupun IKA UPI. Salah satu contohnya ialah kebijakan pemagangan yang semula hanya tiga bulan menjadi 1-2 semester. Dengan proses pemagangan yang tepat selama 1-2 semester maka akan memberikan banyak pengalaman dan pembelajaran bagi lulusan sebelum memasuki dunia kerja.

Load More