SuaraJabar.id - Dibalik kemeriahan uji coba Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB), warga di Kompleks Tipar Silih Asih yang hingga kini nasibnya masih digantung proyek pemerintah Indonesia bersama China itu.
Rumah-rumah warga di RW 13, Desa Laksanamekar, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) yang rusak itu hingga kini masih belum tersentuh perbaikan meski sudah mengadu kemana-mana.
Heru Agam, warga sekaligus Ketua RT 04/13 menunjukan sejumlah sudut rumahnya yang retak. Ia menyebutkan, rumahnya itu rusak ketika adanya aktivitas blasting atau peledakan untuk menjebol Gunung Bohong yang tepat berada di dekat pemukiman warga.
Gunung tersebut ditembus untuk dijadikan terowongan atau tunnel 11 trase Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Terowongan tersebut sudah berhasil ditembus subkontraktor yakni PT CREC, meskipun membuat banyak rumah warga di Kompleks Tipar Silih Asih rusak, seperti retak pada dinding dan lantai.
Getaran hebat akibat ledakan proyek terowongan KCIC terjadi selama kurun waktu 4 hari takni tanggal 24-28 September 2019. Ia mencatat ada delapan kali ledakan yang mengakibatkan kerusakan terhadap 120 rumah dihuni 500 jiwa di Kompleks Tipar Silih Asih.
"Yang jelas waktu itu, air dalam aquarium bergoyak hebat dan kaca jendela bergetar. Selama empat hari itu, tiap harinya ada 2 ledakan pada siang dan sore," terang Heru kepada Suara.com pada Jumat (18/11/2022).
Setelah aktivitas ledakan itu, Heru melihat sejumlah sudut dinding dan lantai rumahnya mengalami retakan. Padahal sebelum ada aktivitas blasting proyek PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) itu retakan tak terlihat di rumahnya.
Heru menerangkan kegiatan peledakan untuk terowongan kereta cepat itu tak pernah diberitahukan kepada warga. Masyarakat di Kompleks Tipar Silih Asih mengetahui kegiatan tersebut setelah merasakan getaran yang berdampak terhadap kerusakan bangunan.
"Sejak hari pertama hingga hari ke empat kami warga selalu datang berbondong-bondong ke lokasi ledakan di Gunung Bihong, berharap pelaksana proyek menghentikan aktivitas tersebut. Tapi ledakan terus terjadi hingga tahun 2021," terang Heru.
Baca Juga: Bongkar Kejanggalan Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Walhi: Prosesnya Ajaib, Mencurigakan!
Heru menerangkan perwakilan warga sempat beberapa kali mengadukan masalah itu ke pihak KCIC, Pemprov Jabar, KLHK hingga Komnasham. Tapi hingga kini tak ada kejelasan dari pertemuan tersebut.
"Kami sudah melakukan berbagai upaya. Mendatangi Pemprov Jabar, KCIC, hingga KLHK tapi tak ada satupun yang mau tanggung jawab," jelas Heru.
Dikatakan Heru, sejak aktivitas blasting untuk menembus Gunung Bohong di atas pemukiman, warga merasa tidak tenang lagi. Rumah-rumah warga mengalami kerusakan seperti dinding dan lantai yang terbelah akibat dampak ledakan tersebut.
"Apalagi sekarang lagi musim hujan, warga makin was-was. Penurunan tanah itu nyata di wilayah kami. Buktinya lantai rumah warga ada yang sudah tidak rata lagi. Jadi kalau malam harus waspada, takutnya tiba-tiba ambruk" ungkap Heru.
Lebih lanjut, Heru bersama ratusan warga meminta pemerintah dan PT KCIC bertanggungjawab terhadap kerusakan rumah. Mereka minta kedua pihak ini melakukan kajian oleh peneliti independen memastikan pemukiman di Tipar aman dari pergerakan tanah.
"Kita minta tanggung jawab. Kami ingin kepastian apakah warga di sini aman atau tidak. Kalau tidak bagaimana solusinya. Kalau aman, kita minta jaminan tertulis," tandasnya.
Berita Terkait
-
Bongkar Kejanggalan Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Walhi: Prosesnya Ajaib, Mencurigakan!
-
Rudal Korut Mendarat di ZEE Jepang, PM Kishida Meradang
-
Ribuan Buruh di Cimahi dan Bandung Barat Terancam Pengangguran, Apindo Buka Suara
-
Hajar Tanjong Pagar FC Lima Gol, Persis Solo Semakin Percaya Diri Hadapi Lanjutan Liga 1
-
Badai PHK Menerjang: 1.157 Buruh di Cimahi dan Bandung Barat Tahun Ini Jadi Pengangguran
Terpopuler
- 3 Pemain Keturunan yang Menunggu Diperkenalkan PSSI usai Mauro Zijlstra
- 'Ogah Ikut Makan Uang Haram!' Viral Pasha Ungu Mundur dari DPR, Benarkah?
- Usai Kena OTT KPK, Beredar Foto Immanuel Ebenezer Terbaring Dengan Alat Bantu Medis
- Terbukti Tak Ada Hubungan, Kenapa Ridwan Kamil Dulu Kirim Uang Bulanan ke Lisa Mariana?
- Eks Feyenoord Ini Pilih Timnas Indonesia, Padahal Bisa Selevel dengan Arjen Robben
Pilihan
-
Hasil Super League: Brace Joel Vinicius Bawa Borneo FC Kalahkan Persijap
-
Persib Bandung Siap Hadapi PSIM, Bojan Hodak: Persiapan Kami Bagus
-
5 Fakta Kekalahan Memalukan Manchester City dari Spurs: Rekor 850 Gol Tottenham
-
Rapper Melly Mike Tiba di Riau, Siap Guncang Penutupan Pacu Jalur 2025
-
Hasil Super League: 10 Pemain Persija Jakarta Tahan Malut United 1-1 di JIS
Terkini
-
7 Fakta Miris Kematian Balita Raya: Bukan Cacing, Sepsis dan Alarm untuk Layanan Kesehatan Kita
-
Menkes Budi: Balita Raya Meninggal Bukan karena 1 Kg Cacing, Tapi Sepsis Akibat Infeksi Kronis
-
Di Balik Tour de Malasari: Blueprint Pemkab Bogor Sulap Desa Terpencil Jadi Mesin Uang Pariwisata
-
500 Polisi Amankan Laga Persib Bandung Vs PSIM Yogyakarta
-
7 Item Kece yang Wajib Dibeli Saat Promo New Balance