SuaraJabar.id - Di Jawa Barat, tiga tahun terakhir telah menjadi saksi bisu dari rentetan benjana banjir setiap kali masuk musim penghujan. Dalam tiga tahun terakhir ini ada lima banjir yang cukup mengguncang wilayah Jabar.
Sungai-sungai yang biasanya tenang menjadi saksi bisu dari kemarahan alam yang tak terduga, mengubah pemandangan sehari-hari yang tampak tenang berumah menjadi bencana alam.
Berikut adalah 5 banjir besar di Jawa Barat dalam kurun waktu 3 tahun dikutip dari opendata.jabarprov.go.id:
1. Banjir Bandang di Garut, 24-25 Februari 2023
Baca Juga: Apa Itu Narkoba Jenis Kratom yang Dikonsumsi Remaja di Ujungberung hingga Sebabkan Tabrakan?
Banjir bandang yang terjadi di Kabupaten Garut pada tanggal 24-25 Februari 2023 merupakan salah satu banjir terbesar yang pernah terjadi di wilayah tersebut. Banjir ini disebabkan oleh hujan deras yang mengguyur wilayah Garut selama beberapa hari berturut-turut. Akibatnya, Sungai Cimanuk meluap dan menggenangi 14 kecamatan di Kabupaten Garut.
Banjir bandang ini menyebabkan kerusakan yang sangat parah. Sebanyak 31 orang meninggal dunia, 45 orang luka-luka, dan ribuan orang harus mengungsi. Selain itu, banjir juga menyebabkan kerusakan infrastruktur yang cukup besar, seperti jembatan, jalan, dan rumah.
2. Banjir di Bogor, 15-16 November 2022
Banjir yang terjadi di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor pada tanggal 15-16 November 2022 disebabkan oleh hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut selama beberapa jam. Akibatnya, Sungai Ciliwung dan Sungai Cisadane meluap dan menggenangi sejumlah pemukiman warga.
Banjir ini menyebabkan kerusakan yang cukup parah. Sebanyak 2 orang meninggal dunia, puluhan orang luka-luka, dan ribuan orang harus mengungsi. Selain itu, banjir juga menyebabkan kerusakan infrastruktur yang cukup besar, seperti jembatan, jalan, dan rumah.
Baca Juga: Media Asing Puji Setinggi Langit Stadion Si Jalak Harupat: Rumput Sempurna, Pemandangan Indah
3. Banjir di Karawang, 22-23 Oktober 2022
Banjir yang terjadi di Kabupaten Karawang pada tanggal 22-23 Oktober 2022 disebabkan oleh hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut selama beberapa hari berturut-turut. Akibatnya, Sungai Citarum meluap dan menggenangi sejumlah pemukiman warga.
Banjir ini menyebabkan kerusakan yang cukup parah. Sebanyak 6 orang meninggal dunia, puluhan orang luka-luka, dan ribuan orang harus mengungsi. Selain itu, banjir juga menyebabkan kerusakan infrastruktur yang cukup besar, seperti jembatan, jalan, dan rumah.
4. Banjir di Cianjur, 21-22 Februari 2022
Banjir yang terjadi di Kabupaten Cianjur pada tanggal 21-22 Februari 2022 disebabkan oleh hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut selama beberapa hari berturut-turut. Akibatnya, Sungai Cianjur meluap dan menggenangi sejumlah pemukiman warga.
Banjir ini menyebabkan kerusakan yang cukup parah. Sebanyak 3 orang meninggal dunia, puluhan orang luka-luka, dan ribuan orang harus mengungsi. Selain itu, banjir juga menyebabkan kerusakan infrastruktur yang cukup besar, seperti jembatan, jalan, dan rumah.
5. Banjir di Subang, 2-3 Januari 2022
Banjir yang terjadi di Kabupaten Subang pada tanggal 2-3 Januari 2022 disebabkan oleh hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut selama beberapa hari berturut-turut. Akibatnya, Sungai Cipelang dan Sungai Cipunagara meluap dan menggenangi sejumlah pemukiman warga.
Banjir ini menyebabkan kerusakan yang cukup parah. Sebanyak 2 orang meninggal dunia, puluhan orang luka-luka, dan ribuan orang harus mengungsi. Selain itu, banjir juga menyebabkan kerusakan infrastruktur yang cukup besar, seperti jembatan, jalan, dan rumah.
Banjir-banjir besar yang terjadi di Jawa Barat dalam kurun waktu 3 tahun terakhir menunjukkan bahwa wilayah tersebut rentan terhadap bencana banjir. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
- Topografi wilayah Jawa Barat yang berbukit-bukit dan dikelilingi oleh pegunungan.
- Banyaknya sungai dan waduk di wilayah Jawa Barat.
- Intensitas curah hujan yang tinggi.
- Aktivitas pembangunan yang tidak memperhatikan aspek lingkungan
Pemerintah daerah dan masyarakat perlu bekerja sama untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan mitigasi bencana banjir di Jawa Barat. Hal ini dapat dilakukan dengan cara:
- Meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya banjir.
- Melakukan penataan ruang yang memperhatikan aspek lingkungan.
- Meningkatkan infrastruktur penanggulangan bencana banjir, seperti pembangunan tanggul, waduk, dan pompa air.
- Dengan upaya-upaya tersebut, diharapkan dapat mengurangi risiko dan dampak banjir di Jawa Barat. (*)
Berita Terkait
-
Lucky Hakim Sebut Indramayu Daerah Termiskin & Bupatinya Terkaya di Jabar, Cek Faktanya
-
Biografi Candra Kusuma, Anggota DPRD Bogor yang Viral Gara-gara Skandal Dibocorkan Anak
-
Seribu Lebih Surat Suara Pilbup Bogor Nyasar di Gudang Kabupaten Serang, Begini Kata KPU
-
Warga Klapanunggal Bongkar Aib Anggota DPRD Kabupaten Bogor, Candra Kusuma Soal Dugaan Perselingkuhan, Ini Buktinya!
-
5 Fakta Anggota DPRD Bogor Candra Kusuma yang Dituduh Selingkuh dan Telantarkan Anak
Tag
Terpopuler
- Respons Sule Lihat Penampilan Baru Nathalie Tuai Pujian, Baim Wong Diminta Belajar
- Berkaca dari Shahnaz Haque, Berapa Biaya Kuliah S1 Kedokteran Universitas Indonesia?
- Pandji Pragiwaksono Ngakak Denny Sumargo Sebut 'Siri na Pace': Bayangin...
- Jordi Onsu Terang-terangan Ngaku Temukan Ketenangan dalam Islam
- Beda Penampilan Aurel Hermansyah dan Aaliyah Massaid di Ultah Ashanty, Mama Nur Bak Gadis Turki
Pilihan
-
Freeport Suplai Emas ke Antam, Erick Thohir Sebut Negara Hemat Rp200 Triliun
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaik November 2024
-
Neta Hentikan Produksi Mobil Listrik Akibat Penjualan Anjlok
-
Saldo Pelaku UMKM dari QRIS Nggak Bisa Cair, Begini Respon Menteri UMKM
-
Tiket Kereta Api untuk Libur Nataru Mulai Bisa Dipesan Hari Ini
Terkini
-
Kirim Uang ke Luar Negeri? Ada Hadiah Menarik dari BRImo
-
Sokong Ekonomi Kerakyatan, Kredit UMKM BRI Tembus Rp1.105,70 triliun Hingga Akhir Triwulan III 2024
-
Jambore Nasional Tim Elang Relawan BRI Siapkan Penanganan Tanggap Darurat
-
Pengen Daftar BRI UMKM EXPO (RT) 2025, Ikuti Langkah-langkah Berikut!
-
Laba BRI Tembus Rp45,36 Triliun, UMKM Jadi Kunci Pertumbuhan