SuaraJabar.id - Hujan lebat yang mengguyur wilayah Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat pada Rabu (3/4/2024) dan kondisi drainase jelek diduga menjadi pemicu longsor di Tol Bocimi.
Hal itu diungkapkan Kepala Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRIN, Adrin Tohari. Menurutnya, limpasan air hujan menjadi pemicu longsor di jalan Tol Bocimi KM 64-600 A.
"Saya menduga saluran air di sisi kiri badan jalan (sisi luar) tidak mencukupi atau tidak mampu untuk menampung limpasan air hujan dari badan jalan," ujarnya.
Adrin menjelaskan limpasan air hujan meluber ke bagian lereng dan menyebabkan terjadi penjenuhan pada badan jalan. Jika sudah ada penjenuhan, kondisi itu bisa menyebabkan kekuatan tanah menjadi berkurang dan menimbulkan longsor.
Dia menuturkan faktor kedua adalah terbentuknya aliran air tanah di kaki lereng karena hujan yang cukup lebat. Faktor ini sering muncul, terutama pada lereng kupasan atau lereng timbunan.
Aliran air yang muncul tersebut bisa menyebabkan gangguan pada kaki lereng, sehingga memicu longsoran.
"Dua faktor itu yang perlu dilihat terkait dengan sistem drainase yang ada di badan jalan. Apakah sistem drainase permukaan (selokan) atau drainase bawah permukaan (pipa-pipa pengalir atau gorong-gorong) sudah efektif didesain atau tidak?" kata Adrin.
Lebih lanjut, dia menyampaikan bahwa perkerasan konstruksi sangat penting, terutama jalan yang berada pada lokasi tanah timbunan. Metode perkerasan menggunakan geotekstil membantu supaya lereng menjadi kuat.
Adrin memandang longsor di Tol Bocimi tidak mungkin terjadi secara tiba-tiba, karena setiap kejadian selalu ada indikasi awal yang muncul sebelum peristiwa terjadi.
"Saya tidak yakin itu tiba-tiba longsor, pasti ada indikasi retak-retak dulu, karena hujan sudah berlangsung cukup lama. Longsor tidak terjadi mendadak, pasti ada gejala-gejala terlebih dahulu, baik pada perkerasan ataupun lereng," ujarnya.
Pada 3 April 2024, sekitar pukul 20.00 WIB, gerakan tanah atau longsor terjadi di Tol Bocimi (akronim Bogor, Cianjur, dan Sukabumi) KM 64-600 tepatnya di Tol Parungkuda arah Sukabumi, Kecamatan Ciambar, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Jalan berbayar yang belum genap setahun diresmikan itu menyebabkan satu mobil MPV berisi dua penumpang terperosok ke dalam lubang longsoran. Polres Sukabumi memastikan tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut.
Selain itu, ada satu truk dan satu MPV yang mengalami kecelakaan tunggal akibat kaget dan berusaha menghindar ke arah kanan dan menabrak median jalan.
Adrin mengimbau petugas jalan tol untuk melakukan perawatan, pengamatan, dan monitoring pada lokasi-lokasi yang memang disinyalir bisa mengalami longsor. Apalagi, sebentar lagi masuk musim mudik Lebaran dimana volume kendaraan cenderung meningkat.
"Petugas di lapangan harus mengamati apakah ada gejala-gejala longsoran di konstruksi jalan tol, baik di lereng ataupun di timbunan. Saluran drainase dirawat jangan sampai tersumbat, kalau tersumbat air hujan mudah meluap dan mengalir ke lereng (rentan terjadi longsor)," pungkasnya. [Antara].
Berita Terkait
Terpopuler
- Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Jawa Rp 347,63 Miliar Diincar AC Milan
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Makna Kebaya Hitam dan Batik Slobog yang Dipakai Cucu Bung Hatta, Sindir Penguasa di Istana Negara?
Pilihan
-
Punya Delapan Komisaris, PT KAI Jadi Sorotan Danantara
-
5 Rekomendasi HP Tahan Air Murah Mulai Rp2 Jutaan Terbaik 2025
-
Bak Langit dan Bumi! Gaji Anggota DPR RI vs Eks Bek Milan di Parlemen Georgia
-
Saham Jeblok, Bos Danantara Ungkap Soal Isu Ambil Alih BCA Secara Gratis
-
Bukan Dean Zandbergen, Penyerang Keturunan Ini akan Dampingi Miliano Jonathans di Timnas Indonesia?
Terkini
-
Warisan Proyek Mangkrak di Meja Dedi Mulyadi, Sanggupkah Akhiri Kutukan 10 Tahun TPPAS Lulut Nambo?
-
Jangan Sampai Terlewat! Ini Jadwal dan Cara Daftar Jabar Media Summit 2025
-
Menteri LHK Sentil Pemprov Jabar, Sebut Proyek Sampah Lulut Nambo Monumen Mangkrak 1 Dekade
-
Jabar Media Summit 2025: Ikhtiar Media Lokal Bertahan di Tengah Gempuran Disrupsi Digital dan AI
-
Dukung Akselerasi Ekonomi Kreatif Lokal, Bank Mandiri Tegaskan Komitmen dalam Road to INACRAFT