SuaraJabar.id - Didi Hartanto menjadi korban pembunuhan dan jasadnya dikubur di lantai rumahnya di Perumahan Bumi Citra Indah 2, Desa Pataruman, Kecamatan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat.
Korban dibunuh oleh tukang kebun komplek rumahnya, Ijal pada Sabtu (23/3/2024) lalu. Tim Inafis Polres Cimahi dibantu Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jabar berhasil mengevakuasi mayat Didi, Selasa (16/4/2024).
Sepupu korban, Agus Wardoyo, mengaku terakhir kontak sekitar 19 Maret lalu, namun setelah itu tidak ada komunikasi lagi sehingga keluarga melakukan melapor ke pihak kepolisian.
Baca juga:
Baca Juga: Pengakuan Rekan Kerja Didi Hartanto, Korban Pembunuhan yang Mayatnya Dicor di Cimahi
"Dari tanggal 23. Saya laporan ke polisi tanggal 30," kata Agus.
Lebih lanjut Agus mengatakan, saat mencari dan mengunjungi kediaman korban, tidak ada kecurigaan dari keluarga. Namun, saat kunjungan keduanya ke rumah tersebut pihaknya merasa curiga.
"Kalau kecurigaan saya waktu melihat tempat kejadian yang ke dua baru curiga," ungkapnya.
Salah satu kecurigaan terjadinya tindakan kriminal terhadap korban yakni kondisi kasur yang terpotong, sehingga pihaknya melaporkan temuan tersebut kepada kepolisian untuk ditindaklanjuti.
"Ada spring bed yang sudah terpotong, baru kami sampaikan ke kantor ada temuan baru. Karena ada indikasi kriminal saya laporan lagi ke polres Cimahi, baru polres saat itu juga ke sini tanggal 7," ujarnya.
Baca Juga: Kejanggalan Rumah Pria yang Dicor di Cimahi: Korban Dikubur dengan Kondisi Seperti Ini
Selain itu, pihaknya sempat membuat pengajian di kediaman korban dan tidak terlihat adanya kejanggalan di lokasi tempat korban dikuburkan.
Baca juga:
"Gak ada. Kita juga sempat di sini gak ada semuanya bersih. Bahkan di lokasi persis di bawahnya di pakai pengajian. Gak ada, kontak terakhir di grup Whatsapp tanggal 19 tapi sudah tidak menjawab," jelasnya.
Sementara itu, menurut Dirkrimum Polda Jabar Kombes Pol Surawan, motif I membunuh Didi dikarenakan perihal upah yang belum dibayar korban sebesar Rp300 usai pelaku bekerja selama dua hari.
"Untuk motif sampai saat ini dari keterangan, tersangka menagih uang kerja selama dua hari sebesar Rp300 ribu, namun masih kami dalami," kata Surawan ditemui di lokasi kejadian, Selasa (16/4/2024).
Lebih lanjut Surawan mengatakan, alasan polisi masih mendalami motif pembunuhan tersebut, karena setelah menghabisi nyawa korban, pelaku juga mengambil sejumlah barang berharga.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Pengakuan Rekan Kerja Didi Hartanto, Korban Pembunuhan yang Mayatnya Dicor di Cimahi
-
Kejanggalan Rumah Pria yang Dicor di Cimahi: Korban Dikubur dengan Kondisi Seperti Ini
-
Ditemukan Tewas Dicor di Rumahnya, Keluarga Sempat Curiga Korban Tiba-tiba Hilang Sejak 30 Maret
-
Geger! Tukang Kebun Tega Bunuh Majikan di Bandung Barat, Jasad Dicor di Rumah Korban
-
Sopir Truk Tangki yang Pengendara Motor di Jalan Raya Bandung-Cianjur Resmi Ditahan
Terpopuler
- Beda Timnas Indonesia dengan China di Mata Pemain Argentina: Mereka Tim yang Buruk
- Ibrahim Sjarief Assegaf Suami Najwa Shihab Meninggal Dunia, Ini Profilnya
- Riko Simanjuntak Dikeroyok Pemain Persija, Bajunya Hampir Dibuka
- Pencipta Lagu Tagih Royalti ke Penyanyi, Armand Maulana: Padahal Dulunya Memohon Dinyanyikan
- Berapa Biaya Pembuatan QRIS?
Pilihan
-
Bobotoh Bersuara: Kepergian Nick Kuipers Sangat Disayangkan
-
Pemain Muda Indonsia Ingin Dilirik Simon Tahamata? Siapkan Tulang Kering Anda
-
7 Rekomendasi HP Rp 5 Jutaan Terbaik Mei 2025, Memori Lega Performa Ngebut
-
5 Mobil Bekas Murah di Bawah Rp80 Juta, Kabin Longgar Cocok buat Keluarga Besar
-
Simon Tahamata Kerja untuk PSSI, Adik Legenda Inter Langsung Bereaksi
Terkini
-
Blue Matter Trio dan Kinematics Juarai The 5th Papandayan International Jazz Competition 2025
-
Didukung KUR BRI, Pengusaha Sleman Ini Sukses Sulap Kelor Jadi Olahan Pangan Berkhasiat
-
Modus Baru Peredaran Narkoba Terbongkar di Bandara SIM, AG Asal Bogor Bawa 1 Kg Sabu
-
Ricuh! Acara Masak Besar Bobon Santoso di Bandung Panen Copet, Jurnalis Turut Jadi Korban
-
Ada Apa dengan Pekerja KAI? SP-KAI Bongkar Isu Kesehatan dan Keadilan di Depan DPR RI