SuaraJabar.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung mendapatkan tambahan kuota pengiriman sampah sebanyak lima ritase ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat.
“Dengan tambahan ini ritase harian Kota Bandung naik dari 140 menjadi 145 rit per hari selama satu bulan,” kata Penjabat (Pj) Wali Kota Bandung A Koswara di Bandung, Rabu (12/2/2025).
Koswara mengatakan tambahan ini harus dimanfaatkan dengan optimal oleh semua pihak serta meningkatkan kinerja pengelolaan sampah yang telah terbangun melalui berbagai langkah strategis dan kolaborasi lintas sektor telah dilakukan.
Pihaknya terus mendorong konsep Kawasan Bebas Sampah (KBS) yang dapat menjadi solusi utama dalam pengurangan sampah ke TPA Sarimukti. Meskipun tidak berarti nol sampah, program ini menargetkan maksimal hanya 20 hingga 30 persen sampah yang berakhir di TPA.
"Sisanya harus dan wajib dikelola sendiri di sumber. Kami akan memperkuat pengolahan mandiri di 10 klaster, mulai dari rumah tangga hingga sektor komersial. Targetnya, sampah yang masuk ke TPA hanya residu yang tidak bisa didaur ulang," katanya.
Koswara menyebut KBS saat ini menunjukkan tren positif dengan terus bertambah dari 283 menjadi 414 KBS yang telah tersebar di berbagai titik.
"Kita harus memastikan pengelolaan sampah selesai di sumbernya. Program KBS ini perlu dipercepat pelaksanaannya," kata dia.
Lebih lanjut ia mengungkapkan program pengelolaan sampah ini telah berhasil mengurangi sebanyak 22 ritase sampah yang dikirim dari TPS menuju Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti, Bandung Barat.
“Alhamdulillah per minggu ini sampah kita sudah berkurang signifikan ke Sarimukti. Sampah diolah langsung di sumbernya melalui konsep KBS yang diterapkan di beberapa RW,” kata dia.
Baca Juga: DLH Cirebon Siapkan Regulasi Sanksi, Buang Sampah Sembarangan Bisa Didenda Hingga Rp500 Ribu
Koswara berharap pengelolaan sampah di Bandung semakin membaik. Dengan kolaborasi kuat dari semua pihak, penanganan sampah di Kota Bandung diharapkan dapat terus berkelanjutan.
“Kami optimis bahwa melalui edukasi, peningkatan pengelolaan di sumber, dan kebijakan yang tegas, pengelolaan sampah di Kota Bandung akan lebih efektif,” ujarnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
-
Kunker Dihapus, Pensiun Jalan Terus: Cek Skema Lengkap Pendapatan Anggota DPR Terbaru!
Terkini
-
SMAN 1 Bandung Siapkan 'Senjata' Hadapi Kasasi Sengketa Lahan
-
Ibu Diduga Bunuh 2 Anak Lalu Gantung Diri di Bandung
-
Libur Maulid di Puncak: Ratusan Polisi Disiagakan, Skema Ganjil Genap-One Way Berlaku
-
Nabati Group Bertumbuh Bersama Bank Mandiri, Jaga Irama Pertumbuhan Global
-
Kebebasan Akademik di Unisba Terancam? Menteri HAM Datang