Scroll untuk membaca artikel
Syaiful Rachman
Rabu, 19 Februari 2025 | 21:12 WIB
Gubernur Jabar terpilih Dedi Mulyadi saat bertemu dengan Pj Gubernur Jabar Bey Triadi Machmudin, di Bandung, Jawa Barat, Sabtu (11/1/2025). (ANTARA/HO-Dok Dedi Mulyadi)

SuaraJabar.id - Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin menggelar acara silaturahmi sekaligus perpisahan dengan jajaran Pemerintah Provinsi Jawa Barat di Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (19/2/2025).

Acara ini menjadi momen terakhir kebersamaan Bey dengan jajaran Pemprov Jabar sebelum serah terima jabatan kepada Gubernur Jabar terpilih, Dedi Mulyadi, yang akan dilantik pada Kamis, 20 Februari 2025.

"Terima kasih kepada Pak Sekda, para asisten, kepala perangkat daerah, teman-teman ASN, non-ASN, dan juga media yang telah memberikan dukungan selama saya bertugas di Jabar," ujar Bey.

Bey Machmudin beserta istri saat berpamitan dengan para pegawai dan kepala perangkat daerah di lingkungan Pemprov Jabar di Aula Barat Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (19/2/2025). (Sumber Foto: Biro Adpim Jabar)

Bey menyampaikan rasa terima kasihnya kepada seluruh jajaran yang telah mendukungnya selama menjabat. Ia juga memberikan apresiasi kepada media yang telah mengawal pemerintahannya di Jawa Barat.

Baca Juga: Pengusaha Tempat Hiburan Malam di Karawang Sepakat Hentikan Aktivitas Selama Ramadan

"Saya yakin Pak Dedi Mulyadi sebagai Gubernur terpilih dengan kemampuan dan pengalamannya akan membawa Jabar lebih maju lagi," tambahnya dilansir sukabumiupdate, jaringan suara.com.

Bey berharap agar jajaran Pemprov Jabar dapat terus mendukung pemimpin yang baru dengan gaya kepemimpinan masing-masing.

"Saya memilih untuk tidak mencari pencitraan atau popularitas. Semua pemimpin punya gaya masing-masing, tetapi tujuannya sama, yaitu membawa masyarakat Jabar lebih sejahtera. Mari bersama-sama membangun Jabar lebih maju," tegasnya.

Selain acara silaturahmi, Bey juga menyampaikan beberapa pesan penting menjelang bulan Ramadan, termasuk stabilitas harga bahan pokok, kesiapan cadangan pangan, serta kewaspadaan terhadap demam berdarah dengue (DBD). Ia juga menekankan agar pengelolaan tenaga non-ASN dan PPPK ditata dengan baik.

"Terus juga masalah kepegawaian yang PPPK, non ASN itu ditata dengan betul, komitmen dari semua dinas jangan sampai ada penambahan lagi. Jadi ditata lagi yang baik," ujarnya.

Baca Juga: ASN Terlibat Sunat Dana Program Indonesia Pintar di SMAN 7 Cirebon Terancam Sanksi

Load More