SuaraJabar.id - Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (DBMPR) Provinsi Jawa Barat saat ini tengah menyiapkan pembangunan jembatan rangka baja pra fabrikasi (bailey) sebagai alternatif akibat putusnya Jembatan Cicangor, Karawang oleh luapan Sungai Cibeet, Senin (3/3/2025) malam.
Kepala DBMPR Jabar Bambang Tirtoyuliono mengungkapkan hal ini dilakukan juga untuk mengaplikasikan instruksi Gubernur Jabar Dedi Mulyadi untuk segera ada tindakan supaya jalur lalu lintas Jalan Badami-Loji yang menjadi penghubung Karawang-Bogor kembali tersambung.
"Jembatan Cicangor kolaps akibat banjir. Kita sudah identifikasi semuanya. Kemudian kita sedang lakukan langkah persiapan. Misal airnya surut, kita segera masuk (bangun jembatan bailey). Mudah-mudahan segera," ujar Bambang dikutip ANTARA, Selasa (4/3/2025).
Panjang Jembatan Cicangor sendiri, kata dia, sekitar 65 meter dengan lebar 7 meter dan menjadi akses utama masyarakat yang harus segera disediakan alternatif, sambil dibangun ulang.
"Jika tidak ada jembatan jalurnya jauh dan memutar. Mudah-mudahan jembatan sementara darurat ini bisa segera dipasang," ucapnya.
Pembangunan jembatan bailey ini kata dia, bila cuaca mendukung paling lama butuh waktu satu bulan, karena harus ada konstruksi penahan di tengah sungai berupa tiang.
"Kita akan optimalkan untuk bisa segera diselesaikan dan sambil juga kita siapkan untuk penanganan permanennya," ujar dia.
Jembatan Cicangor yang melintasi Sungai Cibeet di Desa Tamansari, Kecamatan Pangkalan, Kabupaten Karawang ambles sehingga tidak bisa dilalui kendaraan, Senin (3/2/2025) pukul 22.15 WIB.
Fungsi jembatan itu sangat vital sebagai penghubung wilayah Karawang dengan Kabupaten Bekasi, Bogor, dan Cianjur melalui jalur alternatif.
Baca Juga: Banjir di Kabupaten Bekasi Meluas, Ketinggian Air Capai Tiga Meter
Dari keterangan sejumlah saksi mata, badan jembatan sedikit demi sedikit mengalami penurunan. Diduga hal itu terjadi jadi akibat kaki jembatan tergerus derasnya air Sungai Cibeet.
Akibat kondisi tersebut warga sekitar melarang kendaraan berat melintasi jembatan. Namun karena permukaan jembatan terus menurun, semua kendaraan tidak diperbolehkan melintas, termasuk para pejalan kaki.
Petugas Polri dan TNI memasang penghalang di kedua muka jembatan agar tidak ada kendaraan yang menerobos. Hal itu dilakukan guna menghindari kejadian yang tidak diinginkan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah untuk Aktivitas Harian Pemula, Biaya Operasional Rendah
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 8 Desember 2025, Klaim Skin Langka Winterlands dan Snowboard
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- 7 Rekomendasi Bedak Padat Anti Dempul, Makeup Auto Flawless dan Anti Cakey
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
Pilihan
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
Terkini
-
Kasus Korupsi Tunjangan DPRD Bekasi Memanas, Kejati Jabar Isyaratkan Daftar Nama Baru Siap Menanti?
-
5 Fakta Panas Demo Warga Cianjur Tagih Janji Bupati Soal Geothermal: Dari Jejak Digital Hingga Gempa
-
Ratusan Warga Serbu Kantor Bupati Cianjur Tolak Proyek Geothermal Gunung Gede - Pangrango
-
Bawa Bank ke Tengah Laut, BRI Hadirkan Teras BRI Kapal
-
4 Spot Wisata Hits di Kabupaten Bekasi Buat Liburan Akhir Tahun Anti Mainstream