SuaraJabar.id - Di bawah puncak salju Pegunungan Himalaya, Fey, seorang wanita Indonesia berusia 42 tahun, mengangkat tinggi medali marathonnya dan tersenyum bagaikan sinar matahari menembus awan. Siapa yang menyangka, wanita pemberani yang berhasil menaklukkan lintasan ekstrem ini, delapan tahun yang lalu didiagnosis dengan kanker serviks stadium IV, dengan metastasis di hati dan rektum? "Modern Cancer Hospital GuangzhouMCHG membuat yang tidak mungkin menjadi mungkin."
Kebangkitan ajaib Fey adalah cerminan nyata dari filosofi rumah sakit spesialis kanker yang telah mendapat akreditasi JCI ini, yang selalu "Berpusat pada pasien" sebagai prinsip utamanya.
Menurut statistik dari World Health Organization, tingkat risiko kejadian kanker pada orang berusia di bawah 75 tahun di Indonesia adalah 12,6%, tetapi tingkat kematiannya mencapai 65,8% karena keterbatasan cara pengobatan konvensional.
Sebagai rumah sakit spesialis kanker yang dibangun atas kerja sama antara Tiongkok dan asing, Modern Cancer Hospital Guangzhou (MCHG) sejak didirikan pada 2005, selalu berfokus pada inovasi teknologi "Minimal Invasif Presisi”, serta memperkenalkan lebih dari seratus peralatan canggih seperti Digital Subtraction Angiography dari Amerika Serikat dan Argon-Helium Knife dari Jerman.
Baca Juga: UMKM Perhiasan Batu Alam Jangkau Pasar Internasional Berkat BRI
Selain itu, rumah sakit ini juga memelopori sistem diagnosis dan pengobatan multidisiplin (MDT). Pada tahun 2024, data menunjukkan bahwa rumah sakit ini melakukan lebih dari sepuluh ribu prosedur bedah minimal invasif setiap tahun, dengan tingkat kepuasan pasien internasional mencapai 98%, serta berhasil memberikan kehidupan baru bagi 2.425 keluarga.
Perjalanan pengobatan Fey membuktikan keunggulan teknologi pengobatan minimal invasif. Tim medis MCHG menggunakan teknik intervensi yang dipandu alat pencitraan untuk menyuntikkan obat secara presisi ke inti tumor. Pasien mendaki ke puncak Gunung Baiyun sehari setelah operasi.
"Selama pengobatan, saya bahkan bisa melihat pergerakan kateter di layar, ‘keakuratan yang dapat terlihat' ini benar-benar mengubah pandangan saya tentang pengobatan kanker," kenang Fey. Dengan rencana pengobatan yang dikombinasikan dengan peningkatan imun, tumor yang awalnya berukuran 6,2cm hampir sepenuhnya menghilang dalam waktu enam bulan, dan kini hanya meninggalkan bekas kalsifikasi.
"Mereka bahkan ingat ulang tahun saya selama pengobatan." Fey menceritakan dengan suara terbata-bata saat mengenang momen ketika para tenaga medis datang membawa kue ulang tahun.
Di MCHG, yang memiliki lebih dari 400 staf, tim medis multibahasa 24 jam mengembangkan “model perawatan seluruh siklus" yang unik: mulai dari penerjemahan multibahasa, layanan wisata medis, hingga layanan kunjungan pasca-pengobatan, rumah sakit ini mengintegrasikan "penghargaan terhadap individu kehidupan" dalam setiap detailnya.
Baca Juga: Berdayakan UMKM Go Global, BRI Hadirkan Binaannya di FHA-Food & Beverage 2025 Singapura
Pada tahun 2024, rumah sakit ini mendirikan bangsal kanker payudara dan kanker paru, memberikan rencana pengobatan yang tepat dan personal bagi pasien dari Asia Tenggara.
Perpaduan antara kemanusiaan dan teknologi ini telah menciptakan data klinis yang luar biasa: rumah sakit menerima hampir 5.000 pasien internasional setiap tahunnya dan telah menerima ratusan surat terima kasih dari pasien berbagai negara.
Seperti yang dikatakan oleh Kepala Rumah Sakit, "Yang kami cari bukan hanya hilangnya tumor, tetapi juga kemampuan pasien untuk memulai kembali hidup mereka."
Serangkaian prestasi luar biasa Fey, seperti berpartisipasi dalam marathon setelah pengobatan dan memberikan medali kepada tenaga medis, adalah bukti terbaik dari filosofi tersebut.
Sebagai lembaga medis internasional yang menjangkau pasar di Indonesia, MCHG telah mendirikan lebih dari 20 pusat layanan internasional di berbagai kota seperti Jakarta, Surabaya, Medan, Batam, dan Makassar.
Pasien dapat berpartisipasi dalam acara sharing pengobatan kanker yang diselenggarakan secara rutin oleh pusat layanan internasional, serta melakukan konsultasi jarak jauh secara personal dengan ahli onkologi.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
UMKM Perhiasan Batu Alam Jangkau Pasar Internasional Berkat BRI
-
Berdayakan UMKM Go Global, BRI Hadirkan Binaannya di FHA-Food & Beverage 2025 Singapura
-
Berdaya Saing Global, UMKM Songket Binaan BRI Sukses Tembus Pasar Internasional
-
BRI UMKM EXPO(RT) 2025 Sukses Bawa Parfum Produksi Sidoarjo Go Global: Korea, Amerika, dan Nigeria
-
Cokelat Ndalem Bukti Keberhasilan UMKM dengan Dukungan BRI
Terpopuler
- 6 Mobil Bekas untuk Keluarga di Bawah Rp50 Juta: Kabin Luas, Cocok untuk Perjalanan Jauh
- 5 Mobil Eropa Bekas yang Murah dan Tahun Muda, Mulai dari Rp60 Jutaan
- 5 Rekomendasi Mobil SUV Bekas Bermesin Gahar tapi Murah: Harga Rp60 Jutaan Beda Tipis dengan XMAX
- Pemain Keturunan Medan Rp 3,4 Miliar Mirip Elkan Baggott Tiba H-4 Timnas Indonesia vs Jepang
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Anti Hujan Terbaik 2025: Irit, Stylist, Gemas!
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan dengan NFC Terbaru Juni 2025
-
Timnas Indonesia Cuma Jadi Samsak Uji Coba, Niat Jepang Hanya Ekspermien Taktik dan Pemain
-
Daftar 10 Merek Mobil Buatan Pabrik Indonesia Terlaris di Luar Negeri, Toyota Masih Juara?
-
Partainya Lebih Dipilih Jokowi, DPW PSI Jateng: Kader Berbunga-bunga
-
3 Rekomendasi HP Murah Memori 512 GB dengan Performa Handal, Terbaik Juni 2025
Terkini
-
Terkuak! Dokter Terduga Pemerkosa Pasien Punya Fantasi Seksual Menyimpang
-
Sidang Korupsi Hibah NPCI Jabar: Hasil Audit Perkara Kevin Fabiano Dinilai Cacat Hukum
-
Terdapat 5 Link DANA Kaget Khusus untuk Warga Jabar, Klaim Sekarang Auto Cuan
-
Siap-siap! Lalu Lintas Tol Jabodetabek Meningkat Drastis
-
Indonesia Punya Harapan Baru Atasi Sampah, Ini Alasannya