Andi Ahmad S
Sabtu, 10 Mei 2025 | 22:45 WIB
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi bersama dengan Menteri HAM Natalius Pigai saat menggelar pertemuan di Kantor Kementerian HAM, Jakarta, Kamis (8/5/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]

Sejak awal Mei 2025, Dedi Mulyadi telah mengirimkan 272 anak ke barak militer sebagai bagian dari program pembinaan.
Program ini bertujuan untuk memberikan pendidikan kedisiplinan dan bela negara kepada siswa yang dianggap bermasalah.

Selain itu, Dedi juga berencana memperluas program ini kepada pemuda dan orang dewasa yang sering membuat onar di masyarakat.

Mereka akan dibina di barak militer, sementara proses hukum tetap berjalan bagi pelanggaran pidana.

Tanggapan dan Potensi Skala Nasional

Program ini mendapat dukungan dari Menteri Hak Asasi Manusia, Natalius Pigai, yang menyebut bahwa jika berhasil di Jawa Barat, program ini bisa diterapkan secara nasional.

Namun, kebijakan ini juga mendapat perhatian dari Istana, yang menyatakan akan mengkaji lebih lanjut implementasi program tersebut.

Program pendidikan militer ala Dedi Mulyadi menuai sorotan di tengah masyarakat.

Dukungan terhadap Program Barak Militer

Menanamkan Kedisiplinan

Baca Juga: Tolak Bantuan Dedi Mulyadi, Ayah Pengangguran 11 Anak Tak Mau Vasektomi

Pendukung program menilai pendidikan militer dapat menumbuhkan kedisiplinan, tanggung jawab, dan rasa cinta tanah air, terutama bagi siswa yang sulit diatur atau terlibat kenakalan remaja.

Pendidikan Bela Negara

Program ini dianggap sebagai bentuk nyata implementasi bela negara, yang sejalan dengan semangat nasionalisme dan pembinaan karakter bangsa.

Efektif Mengatasi Masalah Sosial

Dedi Mulyadi menyatakan bahwa program ini ditujukan untuk menyelamatkan anak-anak dan remaja dari perilaku menyimpang dengan pendekatan yang tegas namun mendidik.

Potensi Diterapkan Secara Nasional

Load More