Scroll untuk membaca artikel
Andi Ahmad S
Selasa, 13 Mei 2025 | 17:04 WIB
Petugas gabungan Kecamatan Cipanas, Cianjur, Jawa Barat, mulai membersihkan material tembok penahan tanah yang menimpa rumah warga di Kampung Balakang, Desa Sindanglaya, Selasa, (13/5/2025). ANTARA/Ahmad Fikri.

SuaraJabar.id - Kabar duka cita tengah menyelimuti satu keluarga di Cipanas, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, usai seorang balita meninggal dunia lantaran tertimpa tembok penahan tanah.

TPT itu menimpa rumah balita itu. Setelah mendapatkan perawatan di RSUD Cimacan, balita itu meninggal dunia.

Kepala BPBD Kabupaten Cianjur Asep Kusmanawijaya mengatakan, korban meninggal dunia setelah satu hari menjalani perawatan di rumah sakit dengan kondisi kritis akibat tertimpa tembok rumah yang jebol dihantam material TPT.

"Korban meninggal dunia Selasa pagi setelah mendapat pertolongan medis di RSUD Cimacan, korban dievakuasi petugas dari reruntuhan tembok rumah yang ambruk setelah dihantam material TPT yang ambruk," katanya.

Baca Juga: Ledakan Dahsyat di Garut Tewaskan Belasan Orang, Diduga Saat Pemusnahan Amunisi

Korban bersama empat anggota keluarga lainnya langsung dibawa ke rumah sakit guna mendapatkan pertolongan medis, empat orang lainnya terdiri dari ayah, ibu dan kakaknya mengalami luka ringan akibat tertimpa material tembok rumah yang ambruk.

Kondisi keempat anggota keluarga lainnya sudah membaik, sehingga diperbolehkan pulang, sedangkan jasad korban sudah dimakamkan di tempat pemakaman umum di Kampung Balakang, Desa Sindanglaya.

"Saat ini petugas gabungan terdiri dari TNI/Polri, Damkar, PMI Cianjur dan relawan mulai membersihkan rumah warga terdampak dari material TPT dan lumpur yang disisakan banjir karena aliran sungai terhambat," katanya.

Sebelumnya diberitakan Petugas gabungan Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur, mengevakuasi satu keluarga terdiri dari lima jiwa dari dalam rumah yang rusak berat akibat tertimpa tembok penahan tanah ambruk di Kampung Balakang, Desa Sindanglaya, Senin (12/5).

Ilustrasi Bayi (unsplash)

Kepala Desa Sindanglaya Nyanyang Kurnia Sanusi, mengatakan tembok penahan tanah setinggi tiga meter yang terletak berseberangan dengan perkampungan, ambruk setelah hujan turun deras membuat aliran sungai terhambat membanjiri rumah warga.

Baca Juga: MPR Geram! Soroti Carut-Marut Pelaksanaan MBG di Bogor Usai Kasus Keracunan

"Arus sungai yang deras terhambat material tembok yang ambruk sehingga mengenangi perkampungan dan sebagian dari material tembok menghantam dinding rumah salah seorang warga hingga ambruk," katanya.

Load More