Bernadette Sariyem
Senin, 15 September 2025 | 15:08 WIB
Kolase foto pengajar filsafat Rocky Gerung (kiri) dan Menteri Keuangan RI Purbaya Yudhi Sadewa (kanan). [Suara.com]

Ia optimistis hal ini bisa dicapai dengan memaksimalkan kekuatan permintaan domestik (domestic demand) yang porsinya hampir 90 persen dari kekuatan ekonomi Indonesia.

"Kalau bisa memanajemennya secara baik, bisa tumbuh baik juga," katanya.

Di tengah pemaparannya mengenai tren pertumbuhan ekonomi dari era Presiden SBY hingga Jokowi, Purbaya mulai menyindir Rocky Gerung yang dikenal kerap mengkritik pemerintahan Jokowi.

"Saya mau kritik pak Rocky Gerung sedikit. Dia suka ngeledekin Jokowi gak ngapa-ngapain, ini pak," ungkap Purbaya sambil menunjukkan sebuah grafik pertumbuhan ekonomi di era Jokowi.

Ia mengklaim, intervensi dari Istana di masa lalu berhasil mendongkrak ekonomi.

Sebaliknya, ia menyebut perlambatan ekonomi pada 2024-2025 terjadi bukan karena faktor politik, melainkan karena pergerakan ekonomi yang sengaja "dibunuh".

"Bukan dari politik, tapi dari ekonomi yang dibunuh penyebab utamanya," tegasnya.

Puncaknya, Purbaya menutup sindirannya dengan sebuah tawa dan pesan langsung yang menusuk kepada sang ahli filsafat.

"Jadi Pak Rocky, sedikit belajar ekonomi lagi pak. Gue senang bisa ledek dia dari sini. Soalnya Pak Rocky, setiap saya lihat tuh pidato Anda itu menarik sekali, ahli filsafat. Mumpung bisa kritik, saya kritik di sini," ucapnya sambil tertawa.

Baca Juga: Alasan Petinggi Projo Yakin Roy Suryo dkk Segera Tersangka Kasus Ijazah Jokowi

Load More