- Kebijakan ini bertujuan untuk memastikan alokasi anggaran yang berkeadilan dan berbasis kebutuhan rakyat
- Gubernur Jawa Barat akan menahan izin perjalanan dinas ke luar negeri bagi kepala daerah.
- Prioritas pembangunan di Jawa Barat harus fokus pada masalah fundamental.
SuaraJabar.id - Peringatan keras datang dari Gedung Sate! Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi tampaknya sudah gerah melihat prioritas sebagian kepala daerah di bawahnya.
Ia mengeluarkan ultimatum tegas, jangan harap bisa jalan-jalan dinas ke luar negeri jika "pekerjaan rumah" paling dasar di daerah masing-masing masih terbengkalai.
Sentilan ini menyoroti masalah klasik yang langsung dirasakan warga, seperti sampah yang menggunung dan jalan yang tak kunjung mulus.
Lantas, apa saja poin-poin ultimatum dari Dedi Mulyadi yang membuat para bupati dan wali kota harus berpikir dua kali sebelum mengajukan izin ke luar negeri? Simak daftarnya!
1. PR-nya Jelas: Bereskan Dulu Sampah dan Jalan Rusak
Poin pertama dan paling fundamental dari Dedi Mulyadi adalah soal prioritas. Menurutnya, energi dan anggaran pemerintah daerah saat ini harus 100% fokus pada kebutuhan dasar masyarakat.
Ia secara spesifik menunjuk dua masalah utama yang harus menjadi orientasi utama untuk dibenahi.
"Fokus saja pada apa yang menjadi kebutuhan dasar kita hari ini. Sampah masih belum terurus, jalan masih banyak yang rusak. Itu harus jadi orientasi untuk dibenahi," kata Dedi di Bandung, Selasa. Pesannya jelas: selesaikan dulu keluhan utama warga.
2. Ancaman Serius: Izin ke Luar Negeri Akan Dibekukan
Baca Juga: Dedi Mulyadi ke Kepala Daerah: Urus Sampah-Jalan Rusak Dulu, Jangan Mimpi ke Luar Negeri
Ini bukan sekadar imbauan moral. Dedi Mulyadi menegaskan akan menggunakan kewenangannya sebagai gubernur untuk menyeleksi ketat setiap pengajuan izin perjalanan dinas.
Jika tujuannya tidak jelas dan tidak mendesak, ia tidak akan segan-segan menolaknya mentah-mentah.
"Keluar negeri selama ini selalu berizin. Kalau tidak ada alasan jelas, saya tidak akan izinkan," tegasnya. Ini adalah sanksi administratif langsung yang bisa membatalkan rencana perjalanan para kepala daerah.
3. Ada Pengecualian, Tapi Syaratnya "Super Mendesak"
Kebijakan Dedi Mulyadi ternyata tidak kaku dan tetap manusiawi. Ia membuka pintu pengecualian, namun hanya untuk kondisi yang dinilai sangat urgen dan tidak bisa ditawar. Ia memberikan contoh konkret izin yang telah ia setujui.
"Sejauh ini, lanjut Dedi, baru Bupati Bandung Barat yang mengajukan izin perjalanan ke luar negeri, yakni untuk menjenguk orang tuanya di Singapura," ungkapnya. Permohonan ini dikabulkan karena menyangkut urusan keluarga yang mendesak dan bersifat personal.
4. Filosofi Anggaran: Kembali ke Khittah, Fokus Urus Rakyat
Di balik ultimatum ini, ada sebuah prinsip yang ingin ditegakkan oleh Dedi Mulyadi, yaitu anggaran yang berkeadilan dan berbasis kebutuhan riil masyarakat. Ia ingin memastikan setiap rupiah yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah benar-benar memberikan dampak langsung bagi warganya.
Ia pun menutup pernyataannya dengan ajakan yang lugas kepada seluruh anak buahnya di 27 kabupaten/kota. "Saya mengajak semua kepala daerah fokus mengurus daerahnya masing-masing," tuturnya. Sebuah pengingat bahwa tugas utama seorang pemimpin adalah melayani di wilayahnya, bukan berkeliling dunia.
Berita Terkait
-
Dedi Mulyadi ke Kepala Daerah: Urus Sampah-Jalan Rusak Dulu, Jangan Mimpi ke Luar Negeri
-
Dedi Mulyadi Janji Investasi dan Rekrutmen Kerja Baru akan Dibuka dengan Sistem Online
-
Jawa Barat Juara PHK, Benarkah Janji Dedi Mulyadi Mampu Atasi Masalah?
-
BMKG Rilis Peringatan Dini Cuaca Ekstrem Jawa Barat Sepekan, Ini Daftar Wilayah Terdampak
-
Pasca Kritik Dedi Mulyadi, Pemkab Karawang Mulai Menata Area Jalan Interchange Karawang Barat
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Kepsek Roni Ardiansyah Akhirnya Kembali ke Sekolah, Disambut Tangis Haru Ratusan Siswa
-
Bukan Cuma Joget! Kenalan dengan 3 Influencer yang Menginspirasi Aksi Nyata untuk Lingkungan
-
Heboh! Rekening Nasabah Bobol Rp70 Miliar di BCA, OJK dan SRO Turun Tangan, Perketat Aturan!
-
Emiten Sejahtera Bintang Abadi Textile Pailit, Sahamnya Dimiliki BUMN
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
Terkini
-
Kenapa Banyak Korban PHK di Jawa Barat? Ini Jawaban Dedi Mulyadi
-
4 Poin Tamparan Dedi Mulyadi: Lupakan Luar Negeri, Ini PR Kepala Daerah di Jabar!
-
Dedi Mulyadi ke Kepala Daerah: Urus Sampah-Jalan Rusak Dulu, Jangan Mimpi ke Luar Negeri
-
Sakit Pinggang? Dokter Ungkap Rahasia Posisi Tidur dan Jenis Kasur yang Tepat
-
Dedi Mulyadi Janji Investasi dan Rekrutmen Kerja Baru akan Dibuka dengan Sistem Online