Tawuran Sarung Makan Korban, Remaja Pengangguran hingga Anak SD Dibekuk

Akibat perang sarung ini, dua orang menjadi korban dan mendapatkan luka di bagian kepala.

Agung Sandy Lesmana
Jum'at, 17 Mei 2019 | 13:16 WIB
Tawuran Sarung Makan Korban, Remaja Pengangguran hingga Anak SD Dibekuk
Anak-anak ditangkap lantaran terlibat perang sarung di Sukabumi. (Sukabumiupdate.com)

SuaraJabar.id - Tujuh orang pelaku tawuran perang samping atau sarung dibekuk polisi. Tawuran sarung ini terjadi di Kampung Karang Tengah RT 09/09, Kelurahan Karang Tengah, Kecamatan Gunungpuyuh, Kota Sukabumi, Selasa (14/5/2019) lalu.

Kapolres Sukabumi Kota, AKBP Susatyo Purnomo Condro, mengatakan, penangkapan pelaku dilakukan berdasarkan laporan dari masyarakat tentang adanya tawuran di depan SLTP Ulul Albab sekitar pukul 22.00 WIB.

"Dari tujuh orang pelaku, dua orang kami tetapkan sebagai tersangka. Kebanyakan pelaku adalah remaja, ada juga pelaku yang masih di bawah umur nanti kita akan kenakan diversi," kata Susatyo seperti dikutip Sukabumiupdate.com--jaringan Suara.com, Jumat (16/5/2019).

Polisi rilis pelaku tawuran sarung di Sukabumi. (Sukabumiupdate.com)
Polisi rilis pelaku tawuran sarung di Sukabumi. (Sukabumiupdate.com)

Lebih lanjut, Susatyo menjelaskan, di dalam sarung yang digunakan pelaku ditaruh batu bahkan ada yang dikaitkan dengan gir sepeda motor dan benda lainnya yang bisa melukai. Akibat perang sarung ini, dua orang menjadi korban dan mendapatkan luka di bagian kepala.

Baca Juga:Kesasar, Kapal Feri Dragon 6 Berisi 41 Penumpang Kandas Tabrak Karang

Menurut Susatyo perang sarung biasanya dilakukan setelah salat tarawih sampai dengan sahur. Susatyo mengatakan, tawuran dengan perang sarung tersebut bisa terjadi antara kampung satu dengan kampung lainnya, atau bahkan warga dari desa satu dengan desa lainnya.

"Motifnya biasanya ada persaingan antar kelompok untuk mengaktualisasikan kelompok mereka agar terlihat lebih hebat, dominan dan mengajak ribut kelompok lain," paparnya.

Polres Sukabumi Kota juga memantau grup-grup perang sarung di media sosial.

"Selain itu, kami juga masih akan melakukan operasi suci Ramadan di 15 titik yang ada di Kota Sukabumi, guna mengantisipasi terjadinya tawuran dan jatuh korban," pungkasnya.

Sementara ketujuh pelaku satu diantaranya warga Perum Assyifa Kelurahan Karang Tengah, Kecamatan Gunungpuyuh, yakni RP (15), pelajar yang duduk di bangku kelas 2 Sekolah Menengah Pertama.

Baca Juga:Olok-olok 2 Perguruan Pencak Silat Berujung Bui, HRN Ngaku Cuma Iseng

Enam lainya merupakan warga Kampung Leles, Kelurahan Karang Tengah, Kecamatan Gunungpuyuh, Kota Sukabumi, yaitu MS (15) status tidak bekerja, MRF (15 tahun) pelajar kelas 3 SMP, Aa (15) pelajar kelas 1 SMP , VA (13) pelajar kelas 1 SMP, SB (12) pelajar kelas 5 SD, dan EF (17), pelajar kelas 2 SMP.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini