Bunuh Ayah Kandung Pakai Linggis, Polisi Periksa Kejiwaan Suherman

Penyidik kesulitan menggali keterangan Suherman, karena memilih berdiam diri saat ditanya dan hanya sesekali tertawa

Bangun Santoso
Senin, 02 September 2019 | 10:16 WIB
Bunuh Ayah Kandung Pakai Linggis, Polisi Periksa Kejiwaan Suherman
Ilustrasi garis polisi. [Suara.com]

SuaraJabar.id - Polsek Sukatani mendalami kasus pembunuhan yang di lakukan oleh Suherman (35) terhadap Juminta (65) yang merupakan ayah kandungnya di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Peristiwa pembunuhan itu sempat menggegerkan warga Kampung Kobak Sumur 01/04, Desa Sukamakmur, Kecamatan Sukakarya, Kabupaten Bekasi, Sabtu (31/8/2019).

Kapolsek Sukatani, AKP Taifur mengatakan, pihaknya telah membawa Suherman untuk diperiksa kondisi kejiwaannya.

"Dugaan pelaku ini mengalami gangguan jiwa ketika kami coba memintai keterangan pasca penangkapan setelah membunuh ayah kandungnya," kata Taifur, Senin (2/9/2019).

Baca Juga:Polisi Sebut Pengakuan Aulia Otak Pembunuhan Suami dan Anak Tak Konsisten

Menurut dia, penyidik kesulitan menggali informasi terhadap Suherman. Soalnya, saat dimintai keterangan Suherman hanya diam dan sesekali tertawa dan tidak nyambung.

"Nah, untuk hasilnya kami belum terima apakah pelaku ini sakit jiwa, itu nanti yang menentukan medis, kami hanya tunggu saja hasil medisnya," ujar dia.

Guna mendalami kasus pembunuhan anak terhadap ayah kandungnya itu, penyidik juga menelusuri jejak Suherman di kampungnya. Dari situ, penyidik mencurigai jika Suherman mengalami gangguan kejiawaan berdasarkan keterangan warga setempat.

Taifur menjelaskan, Suherman merupakan anak ketiga, dahulu dia memiliki usaha lapak rongsokan dan terbilang sukses.

Akan tetapi lima tahun lalu, usahanya bangkrut ditambah dengan kondisi rumah tangganya yang mengalami masalah.

"Usaha bangkrut, terus ada masalah keluarganya. Pelaku jadi banyak pikiran sehingga alami depresi," jelas Taifur.

Baca Juga:Terjadi dalam Sebulan, 3 Pembunuhan Ini Dilakukan Orang Terdekat Korban

Kemudian, kata dia, berdasarkan keterangan pihak Pusekesmas pelaku pernah dilakukan pengobatan. Akan tetapi kondisinya tak kunjung sehat sehingga dirujuk ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ).

"Kondisinya itu suka ngamuk baik dengan keluarga atau lingkungannya. Tapi kalau lagi sadar ya normal kayak orang biasa aja," katanya lagi.

Puncaknya saat terjadi peristiwa pembunuhan itu, pelaku beralasan kesal karena ayah kandungnyaa kerap mendengkur saat tidur.

Saat kejadian, pelaku dengan korban masih mengobrol dan menonton televisi sampai pukul 12.00 malam. Kemudian, pelaku tidur di kamar dan ayahnya tidur di ruang TV.

Pada pukul 05.00 WIB, istri korban bernama Sarni (60) histeris melihat sang suami sudah tergeletak penuh darah.

Adapun pelaku Suherman ditangkap sekitar pukul 07.30 WIB di rumah kakaknya yang tak jauh dari lokasi kejadian.

Korban dipukul bagian kepala dengan linggis sebanyak tiga kali dan mengalami luka lebam pada bagian wajah, kepala, leher dan lengan kanan.

"Korban meninggal di tempat, hasil autopsi meninggal akibat benda tumpul atau pakai linggis tapi bukan bagian yang tajamnya," kata kapolsek.

Kontributor : Mochamad Yacub Ardiansyah

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini