“Kami menyambut baik kegiatan menelusuri sejarah sambal bebersih ini karena sifatnya yang teramat penting untuk membangun kesadaran sejarah serta kecintaan kepada Ciliwung, ini memang perlu perhatian," kata dia.
Diketahui, kegiatan ini diikuti oleh kaum muda kota Depok dari berbagai komunitas dan perwakilan-perwakilan siswa SMA/SMK se-Kota Depok beserta perwakilan guru pendamping.
Beberapa sekolah yang terlibat dalam kegiaan diantaranya adalah SMA Lazuardi, SMA Cakrabuana, SMK Kesuma Bangsa, SMAN 7, SMAN 5 dan SMAN 8. Sebelumnya, komunitas masyarakat Depok yang tergabung dalam kampanye Depok Beragam, juga telah menyelenggarakan sejumlah kegiatan. Salah satunya adalah “Jalan-Jalan Sejarah Keberagaman Depok Tempo Doeloe” yang digelar pada Sabtu 24 Agustus 2019 lalu.
Kegiatan bertajuk Menelusuri Sejarah Mungutin sampah ini merupakan rangkaian dari Kampanye keberagaman Kota Depok #DepokBeragam #DepokBersejarah.
Baca Juga:Diperintah Anies, Petugas Mulai Bongkar Reklamasi di Kali Ciliwung
Kegiatan ini melibatkan sejumlah organisasi masyarakat sipil di Depok, diantaranya Komunitas Sejarah Depok (KSD,) Public Research & Advocacy Center (Pirac), Komunitas Ciliwung Panus (KCP) Komunitas Bambu, yang didukung oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Cabang II Provinsi Jawa Barat dan Search for Common Ground (SFCG).
Kontributor : Supriyadi