Buruh China di Purwakarta Diawasi Ketat, Takut Sebar Virus Corona

Dari total 2.014 kasus yang terkonfirmasi, sebanyak 1.985 kasus dilaporkan berasal dari China termasuk lima kasus di Hong Kong, dua kasus di Macau, dan tiga kasus di Taipei.

Pebriansyah Ariefana
Selasa, 28 Januari 2020 | 09:40 WIB
Buruh China di Purwakarta Diawasi Ketat, Takut Sebar Virus Corona
Petugas kesehatan di Bandara Changi, Singapura mendeteksi penumpang pesawat yang baru datang dari China terkait mewabahnya virus corona. (Foto: AFP)

SuaraJabar.id - Pemerintah Kabupaten Purwakarta memperketat pengawasan pekerja China atau buruh China yang bekerja di sana. Ini merupakan Mereka takut para buruh China Virus corona yang sedang marak di Cina membuat sejumlah daerah di Indonesia melakukan langkah preventif, termasuk Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purwakarta.

PLT Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Purwakarta Deni Darmawan mengatakan, di Jawa Barat terduga terinfeksi virus corona saat ini sedang mendapat perawat medis Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.

Ia mengakui Purwakarta juga melakukan antisipasi penyebaran virus dengan memperketat pengawasan terhadap pekerja-pekerja yang berasal dari luar negeri seperti Cina. Langkah ini dilakukan guna mencegah virus tersebut masuk ke Purwakarta, meski pekerja asal Cina di Purwakarta cukup banyak.

"Upaya yang akan kami lakukan adalah kerja sama dengan Dinas Tenaga Kerja untuk pastikan apakah ada yang terindikasi virus Corona atau tidak," ungkap Deni, saat ditemui di Lingkungan Kantor Pemkab Purwakarta, Senin (27/1/2020).

Baca Juga:Dikaitkan Virus Corona, Warganet Digegerkan Pesan Buang Ponsel Xiaomi

Deni juga mengimbau kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan ketika bepergian ke luar negeri seperti ke Hong Kong, Singapura, dan Cina.

"Masyarakat harus mengetahui hal itu, jadi antisipasi dari awal harus dilakukan," kata dia.

Virus berbahaya

Ilmuwan memiliki pandangan menakutkan terkait Virus Corona novel coronavirus (nCov). Bahkan, salah satu ilmuwan memprediksi jika Virus Corona kemungkinan akan 10 kali lipat lebih buruk dari SARS.

Sebagai referensi, pandemi SARS mengundang perhatian global setelah wabah tersebut menewaskan lebih dari 700 orang.

Baca Juga:Siapkah Indonesia Hadapi Virus Corona, Jika Ada yang Terjangkiti?

Seorang ilmuwan sekaligus ahli virus bernama Guan Yi menjelaskan bahwa potensi dan dampak mematikan yang dimiliki oleh Virus Corona sangat kuat.

Guan Yi merupakan salah satu ilmuwan yang juga membantu mengidentifikasi SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) saat pertama kali muncul di China.

Ia berpandangan bahwa Virus Corona bisa menjelma menjadi wabah lebih besar.

"Wabah yang lebih besar sudah pasti. Pandemi Virus Corona Wuhan kemungkinan akan setidaknya sepuluh kali lipat lebih buruk dari SARS," kata Guan Yi kepada Washington Post.

Yi menambahkan bahwa penyebaran SARS tidak menyebar semudah Virus Corona.

SARS lebih terisolasi ke dalam wilayah China dan tetap terjaga di dalamnya dengan baik, meski secara perlahan juga menyebar ke negara-negara lain. Sementara virus Corona telah menyebar dengan cepat ke setidaknya lima negara.

Data WHO pada 26 Januari 2020 mengungkapkan bahwa virus Corona telah meningkat sebanyak 694 kasus, di mana sehari sebelumnya tercatat 1.320 orang terjangkit penyakit itu.

Dari total 2.014 kasus yang terkonfirmasi, sebanyak 1.985 kasus dilaporkan berasal dari China termasuk lima kasus di Hong Kong, dua kasus di Macau, dan tiga kasus di Taipei.

Beberapa negara dengan jumlah kasus virus Corona bertambah masing-masing satu kasus adalah Thailand menjadi lima kasus, Singapura empat kasus, dan Australia empat kasus.

Virus Corona juga terdeteksi di beberapa negara lain termasuk Malaysia, Vietnam, Nepal, Amerika Serikat, dan Prancis.

Dilansir dari Futurism, vaksin sedang dikembangkan untuk menghadapi Virus Corona, tetapi proses itu tidak cepat.

Sejauh ini, sudah ada 56 korban tewas setelah mereka terinfeksi Virus Corona.

Tim dokter dan ilmuwan masih mencari cara dalam menanggulangi virus dan dan tidak ada terapi atau pengobatan khusus untuk sementara ini.

Beberapa pasien meninggal di China, sebelumnya memerlukan bantuan ventilator yang luas untuk membantu mereka bernafas.

WHO sudah bekerja sama dengan China dalam menangani kasus Virus Corona, sehingga diharapkan proses penemuan dan pengembangan vaksin bisa lebih cepat agar virus tidak tersebar dan menelan korban lebih banyak lagi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak