PVMBG Kirimkan Tim Selidiki Penyebab Longsor Hegarmanah

Pengecekan nanti dilakukan dengan dua metode, di antaranya menggunakan ground dan aerial survei.

Chandra Iswinarno
Rabu, 12 Februari 2020 | 20:12 WIB
PVMBG Kirimkan Tim Selidiki Penyebab Longsor Hegarmanah
Longsor akibat pergerakan tanah di Desa Sukatani, Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Rabu (12/2). [ANTARA FOTO/M Agung Rajasa]

SuaraJabar.id - Bidang Pergerakan Tanah PVMBG (Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Geologi) menurunkan tim untuk melakukan pengecekan, setelah longsor terjadi di Kampung Hegarmanah, Desa Sukatani, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat.

Tim tersebut diturunkan untuk mengetahui secara pasti penyebab terjadinya longsor yang terjadi pada Selasa (11/2/2020) malam. Ketua Tim pengecekan Anjar menuturkan, pengecekan nanti dilakukan dengan dua metode, di antaranya menggunakan ground dan aerial survei.

"Yang pertama dengan menggunakan ground untuk pemeriksaan kondisi batuan dan tanah, tatagunalahan, keairan, faktor penyebab, mekanisme. Sementara satu lagi aerial menggunakan drone untuk deliniasi dimensi longsoran dan analisis lanjutan seperti potensi longsoran" kata Anjar saat dihubungi, Rabu (12/2/2020).

Anjar menuturkan, pengecekan dengan dua metode itu, untuk pemetaan dimensi longsor serta untuk langkah penanganan serta antisipasi kedepannya.

Baca Juga:Longsor Hegarmanah, Pupuskan Asa Suhaya Nikmati Hasil Panen Sawah Warisan

Pengecekan dilakukan siang nanti, dengan menurunkan empat orang dari PVMBG. Timnya, akan bergabung dengan BPBD Kabupaten Bandung Barat untuk langsung turun melakukan pemetaan.

"Jadi kita nanti bisa melihat gambaran secara utuh lokasi longsor seperti apa dimensinya. Kemudian mekanisme yang disitu seperti apa, apakah nanti bisa berkembang lanjut ke tempat lain atau seperti apa nanti kita lihat dari atas udara seperti apa."

Untuk hasilnya sendiri. Anjar mengatakan butuh waktu yang cukup lama sebelum dapat disimpulkan pada laporannya. Setidaknya untuk hasil pengecekan itu, tim PVMBG memerlukan waktu kurang lebih satu minggu.

"Untuk hasilnya enggak hari ini. Soalnya nanti kita mau cek juga Sumedang. Tapi biasanya semingguan lah," kata dia.

Sementara untuk antisipasi terjadi longsor susulan, Anjar mengaku perlu dilakukan pengeringan cekungan-cekungan air yang berada di lokasi longsor. Salah satunya, cekungan yang di sebelah kiri ruas jalan tol ke arah Bandung.

Baca Juga:Tanah Longsor Timbun 10 Rumah di Bandung Barat

Selain itu, perlu juga memperbaiki drainase yang tersumbat, dan pemantauan yang berkelanjutan terhadap retakan yang ada.

"Setelah itu dilakukan baru ke arah mitigasi struktural lainnya seperti penahan lereng, perlandaian lereng," ucapnya.

Seperi diketahui, tebing setinggi kurang lebih 20 meter longsor sehingga materialnya menimpa rumah warga di Kampung Hegarmanah, Desa Sukatani, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat.

Kejadian longsor itu, terjadi pada Selasa (11/2/2020) malam, sekira pukul 19.00 WIB. Selain menimbun rumah warga, material tanah pun menimbun persawahan.

Lokasi longsor berdekatan dengan bahu jalan Tol Purbaleunyi, atau tepatnya di kilometer 116 +600 jalur B arah Jakarta.

Ada 10 rumah dengan satu di antaranya tertimbun, tiga rumah lainnya mengalami rusak berat dan enam rumah warga, terancam terkena longsoran.

Di lokasi kejadian saat ini, terpantau garis polisi telah melintang di pemukiman dan kawasan yang terdampak. Nampak juga tim BPBD dan kepolisian terus membantu warga mengevakuasi barang yang dapat terselamatkan. (red)

Kontributor : Cesar Yudistira

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini