Teladan Sejati, Kisah H. Usa: Ulama Ciseeng yang Danai Pejuang hingga Wakafkan Seluruh Hartanya

Salah satunya adalah H. Usa, seorang ulama, dermawan, sekaligus martir asal Ciseeng, Kabupaten Bogor, yang kisahnya kini dihidupkan kembali oleh PCNU Kabupaten Bogor.

Andi Ahmad S
Selasa, 19 Agustus 2025 | 23:25 WIB
Teladan Sejati, Kisah H. Usa: Ulama Ciseeng yang Danai Pejuang hingga Wakafkan Seluruh Hartanya
Ketua PCNU Kabupaten Bogor, Gus Abdul Somad [ist]

SuaraJabar.id - Jauh sebelum nama besar pahlawan nasional menggema di buku-buku sejarah, di sudut-sudut pedesaan tersembunyi para pejuang yang mengorbankan segalanya demi kemerdekaan.

Salah satunya adalah H. Usa, seorang ulama, dermawan, sekaligus martir asal Ciseeng, Kabupaten Bogor, yang kisahnya kini dihidupkan kembali oleh Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Bogor.

Melalui sebuah malam istighosah yang khidmat, spirit perjuangan H. Usa digelorakan sebagai cermin pengabdian di era modern, membuktikan bahwa heroisme sejati seringkali lahir dari keikhlasan tanpa pamrih di tingkat akar rumput.

Suasana di Majelis Ta’lim Darul Mustofa, Desa Cibenteng Muara, pada Senin (18/8) malam terasa berbeda.

Baca Juga:Melalui Budidaya Sorgum di Kabupaten Bogor, Bank Mandiri Perkuat Ekonomi Desa

Ribuan warga Nahdliyin tidak hanya berkumpul untuk berdoa bersama dalam agenda Istighosah dan Silaturahmi putaran ke-10, tetapi juga untuk "berjumpa" kembali dengan semangat pahlawan lokal mereka.

Ketua PCNU Kabupaten Bogor, Gus Abdul Somad, menegaskan bahwa acara ini lebih dari sekadar rutinitas. Ini adalah momentum untuk menyerap energi dari para pendahulu.

“Kami berharap semangat ukhuwah ini dilaksanakan istiqomah di semua tingkatan NU, karena teladan dari para ulama pejuang seperti H Usa harus terus kita hidupkan,” ujarnya.

Baginya, kebersamaan warga Nahdliyin adalah fondasi untuk meneruskan perjuangan para ulama dalam konteks pengabdian kepada masyarakat saat ini.

Siapakah H. Usa? Ulama, Dermawan, dan Martir Kemerdekaan

Baca Juga:Menyulut Kembali Spirit Sang Pelopor, Ratusan Warga NU Bogor Ziarah ke Maqbarah KH Abdurrahim Sanusi

Nama H. Usa mungkin tidak tercatat dalam tinta emas sejarah nasional, namun bagi masyarakat Ciseeng, ia adalah legenda. Perjuangannya bergerak di tiga pilar utama:

  • Guru Ngaji dan Tokoh Agama: Ia adalah panutan spiritual, tempat masyarakat menimba ilmu dan menguatkan iman.
  • Filantropis Ulung: Jauh sebelum konsep filantropi modern populer, H. Usa telah mewakafkan sebagian besar hartanya—tanah dan aset untuk kepentingan umat, seperti pembangunan masjid dan penyediaan lahan pemakaman umum yang manfaatnya masih dirasakan hingga kini.
  • Penyokong Kemerdekaan: Di balik layar, H. Usa adalah tulang punggung logistik bagi para pejuang lokal.

Ia secara diam-diam mendanai kebutuhan para gerilyawan yang melawan penjajah Belanda, sebuah tindakan berisiko tinggi yang menunjukkan nasionalismenya yang tak tergoyahkan.

Peran gandanya sebagai donatur perjuangan inilah yang akhirnya terendus oleh Belanda. Ia ditangkap, disiksa secara keji, dan wafat sebagai martir sekitar tahun 1940-an. Jasadnya dimakamkan di Kampung Babakan Sabrang, Ciseeng.

Meskipun raganya telah tiada, warisan H. Usa menolak untuk padam. Sebagai bentuk penghormatan tertinggi dari masyarakat, namanya diabadikan menjadi nama jalan utama di Kecamatan Ciseeng.

Tak hanya itu, tradisi istighosah yang digelar setiap bulan Agustus menjadi bukti bahwa ingatan dan doa untuknya tidak pernah putus.

Bagi PCNU Bogor, meneladani H. Usa adalah cara terbaik memaknai HUT Kemerdekaan RI.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini