Corona, Bisnis Wedding Banting Stir Jadi Pembuat Peti Jenazah di Bogor

Harga yang ditetapkan sangat terjangkau, sehingga ikut membantu pihak yang membutuhkan.

Pebriansyah Ariefana
Sabtu, 02 Mei 2020 | 08:25 WIB
Corona, Bisnis Wedding Banting Stir Jadi Pembuat Peti Jenazah di Bogor
Pembuatan peti jenazah (voa)

SuaraJabar.id - Sebuah bisnis pembuatan dekorasi perkawinan banting stir menjadi bisnis pembuat peti jenazah karena wabah virus corona. Hal itu terjadi di Bogor, Jawa Barat.

Sebuah usaha dekorasi perkawinan di Bogor beralih membuat peti jenazah di tengah wabah virus corona. Harga yang ditetapkan sangat terjangkau, sehingga ikut membantu pihak yang membutuhkan.

Cerita itu dari Ranky Safitri dan suaminya, Panji Gustiadi. Mereka telah menjalankan usaha dekorasi sejak 2016. Dengan nama 'Kabita Wedding', pasangan ini telah melayani pernikahan di Bogor, Jakarta, sampai Ujung Genteng, Sukabumi.

"Sebenarnya kita itu berdua orang hotel, kita kerja di hotel sudah bertahun tahun, dan kebetulan kita lulusan dari perhotelan juga. Dari situ, suami saya berhenti dari perhotelan kemudian menarik nih dia suka dekorasi pernikahan," kisah Lulusan Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung ini.

Baca Juga:Madonna Ngaku Punya Antibodi Corona, Tak Sabar Mau Keluar Rumah

Pada awal Maret, pemerintah Indonesia mulai membatasi acara-acara yang mengumpulkan banyak orang. Ranky menceritakan, banyak kliennya menunda waktu pernikahan ke bulan Juni dan Juli. 

"Awal-awal kita nggak terlalu panik karena memang kita masih bisa (bikin akad nikah), lama kelaman sampai akhirnya sama sekali nggak boleh. Jujur dari penghasilan kita memang sama sekali nggak ada, memang nol," jelasnya.

Keluarga dengan dua anak ini pun harus memutar otak untuk mencari alternatif penghasilan. Mereka juga ingin tetap mempekerjakan 8 orang pekerjanya.

Setelah menyaksikan berita mengenai jenazah pasien COVID-19 di Amerika Latin yang tidak lekas dimakamkan, keduanya pun tergerak. Mereka pun mulai membuat peti jenazah dengan bahan-bahan yang tersedia. "Karena kita berbekal kita ada workshop sendiri, yang ngerjain juga sebagian besar suami aku. Dia ngasih dari mulai ide, desain, sampel, itu biasanya dia, dibantu ada pekerja kita."

Perubahan dari dekorasi pernikahan ke peti jenazah tidak menemukan kendala berarti, ujar Ranky. Dia hanya perlu berburu material pembuatan dan mencari pihak yang membutuhkan. 

Baca Juga:Kisah Abdullah Faqih, Jadi Korban Wabah Virus Corona di Makam Wakil Allah

"Kemarin kita pasang iklan di e-commerce, memang responnya ada yang tanya-tanya, ada juga yang minta buat donasi, ada juga yang minta buat rumah sakit. Terus kalau ada yang minta sampel kita bikinin," jelasnya.

Berawal dari satu sampel, Ranky dan suami kini membuat beberapa peti jenazah untuk disalurkan ke sejumlah RS di Kota Bogor. 

"Ada ke rumah sakit juga, kemarin juga ada pesanan dari BPBD Kota Bogor, dia juga lihat speknya seperti apa," imbuhnya.

Ranky menyatakan, dia memasang harga terjangkau sebagai bentuk kepedulian kepada para korban. 

"Yang penting kita ada sedikit buat berdonasi di sana. Kita bantu buat orang, tapi kita juga bisa ikut buat makan,” terangnya.

Bagaimanapun, pandemi COVID-19 belum akan segera berakhir. Ranky mengatakan, meski akan tetap fokus di bidang dekorasi pernikahan, tidak menutup kemungkinan untuk mengembangkan pembuatan peti jenazah. 

"Kita berharap akan kembali normal, kalau memang demand-nya ada ke depannya, kita akan improve lebih baik lagi untuk bikin peti jenazah, tutupnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini