Bangkrut Selama Corona di Depok, Penjahit Pulang ke Cilacap Tapi Diusir

Sukun sudah tak bisa hidup di Depok karena setiap hari berhutang untuk hidup.

Pebriansyah Ariefana
Rabu, 06 Mei 2020 | 12:03 WIB
Bangkrut Selama Corona di Depok, Penjahit Pulang ke Cilacap Tapi Diusir
Pemudik asal Depok terhenti di Bandung. (Suara.com/Cesar)

SuaraJabar.id - Kebijakan PSBB Jawa Barat mengusir Sakun Guntoro (44) dari kampung halamannya di Cilacap, Jawa Tengah. Tapi sampai Bandung, Sakun diusir.

Sakun Guntoro perantau asal Depok, nekat mudik ke kampung halamannya, di Gandrungmangu, Cilacap. Sakun adalah penjahit keliling di Kota Depok. Tapi selama wabah virus corona, usaha jahitnya bangkrut.

Kini bersama istrinya, Sakun pulang kampung dengan mengendarai sepeda motor bebek.

Sejak pukul 06.00 selepas sholat subuh, Sakun memulai perjalananya. Ia menggunakan jalur Jonggol, dari Depok, yang kemudian dilanjutkan ke Cianjur.

Baca Juga:PSBB Jawa Barat Hari Pertama, Pedagang Garut Masih Bebas Jualan

"Dari Depok sampai Cianjur tadi, enggak ada pemeriksaan," kata Sakun, saat di temui di Pos Penyekatan PSBB Cibeureum, perbatasan Bandung Cimahi, Jalan Rajawali, Kota Bandung, Rabu (6/5/2020).

Laju sepeda motornya sempat terhenti, saat di Kota Cianjur. Ia sempat diperiksa petugas. Sakun mengatakan, dalam pemeriksaan tersebut, ia tidak diberikan surat tilang atau surat catatan pelanggaran PSBB.

"Hanya di kasih tahu, lagi PSBB. Terus di foto. Udah gitu langsung dipersilahkan lanjut perjalanan," kata dia.

Dari Cianjur, dirinya kembali melanjutkan perjalanan, ke Bandung Barat. Lagi-lagi sepengamatannya, tidak ada oenjagaan yang ketat. Di setiap pos pemeriksaan pun dia lolos.

Memasuki Kota Bandung, laju sepeda motornya pun terhenti saat anggota Dishub dan Satpol PP melakukan penyekatan di Pos Penyekatan PSBB Cibeureum, perbatasan Bandung Cimahi.

Baca Juga:Kemenperin Izinkan 1.056 Kantor Buka saat PSBB, Pemprov DKI Tak Dilibatkan

Sakun sempat berdebat dengan salah seorang anggota Polwan yang berjaga di pos. Ia mengatakan apa yang terjadi pada dirinya dengan istri.

"Saya puasa, gak bohong. Saya udah gak bisa bertahan di sana (Depok). Barang-barang usaha saya juga masih di jamin di kontrkan karena udahgak bisa bayar selama dua bulan," kata dia kepada petugas Polwan.

"Kita Kota Bandung, telah melaksanakan PSBB provinsi, saya menjalankan perintah. Bapa kami catat yah," timpal Polwan tersebut.

"Apa saya bisa lanjut perjalanan?," sambung Sakun.

"Kita persilahkan, tapi kita enggak bertanggung jawab, kalau bapa nanti sudah jauh, diminta untuk balik kanan," ucap anggota Polwan itu.

Mendengar ucapan Polwan tersebut, sirat wajah Sakun dan istrinya nampak lemas. Namun begitu, ia tetap memaksakan untuk melanjutkan perjalanan.

"Kita jalan dulu mas, dari pada gak jelas diem gini," kata dia.

Hari ini, merupakan hari pertama, pemberlakuan PSBB provinsi Jabar. Dalam pelaksaananya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, menginginkan pembatasan pergerakan masyarakat antar kota kabupaten dan antar provinsi.

"(PSBB Provinsi) Perbatasannya antar kota kabupaten juga harus lebih ketat," kata Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil kemarin.

Kontributor : Cesar Yudistira

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini