SuaraJabar.id - Wali Kota Bandung Oded M Danial membuka tempat hiburan malam setelah didemo ratusan pekerja malam, Senin (3/8/2020) kemarin. Pembukaan ini saat Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) pandemi virus corona.
Tempat hiburan malam dibuka dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Oded menegaskan tempat hiburan malam harus memiliki kesiapan yang ketat dalam penerapan protokol kesehatan.
Hal tersebut demi mencegah penyebaran virus corona pada sektor usaha tersebut.
“Saya sudah minta kepada pak Sekda (Ema Sumarna), Kadisbudpar (Kenny), dan ke pak Asisten 2 (Erick) juga yang sudah menerima aspirasi dari mereka bahwa hiburan ini juga diberlakukan relaksasinya seperti yang lain sesuai SOP yang sama dengan sektor lain,” ungkap Oded di Pendopo Kota Bandung, Selasa (4/8/2020).
Baca Juga:Kepala Dinas Pendidikan Kota Solo Etty Retnowati Positif Corona
Pihaknya kata Oded, mengungkapkan pemberian ijin relaksasi dilakukan bertahap, karena dikhawatirkan tidak semua tempat hiburan telah memiliki kesiapan.
Jika tidak siap, makan ditakutkan akan ada penyebaran virus corona pada sektor tersebut.
“Jadi kalau dibolehkan tanpa diperhatikan kesiapan mereka, saya khawatir bisa jebol,” ungkapnya.
Sehingga, untuk bisa kembali diijinkan buka, sektor tempat hiburan malam diharuskan untuk mengajukan surat ijin untuk buka. Juga harus membuat perjanjian akan kesanggupan penerapan protokol kesehatan dengan ketat.
“Tetap mereka harus mengajukan, dan setiap tempat hiburan ada semacam perjanjian bahwa mereka siap untuk melaksanakan protokol kesehatan dan lain sebagainya, baru mereka akan dikasih,” katanya.
Baca Juga:Tawuran Pondok Melati Bekasi, Geri Sean Tewas karena Balas Dendam
“Iya, relaksasi secara bertahap, sudah saya ijinkan. Tapi dengan catatan protokol kesehatan mengikuti SOP yang lain karena sektor lain juga sama. Mengajukan dulu,” tegasnya.
4 Bulan Tak Bekerja
Aksi demontransi dilakukan ratusan pekerja hiburan malam di depan Kantor Balai Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (3/8/2020).
Mereka menuntut pembukaan kembali tempat hiburan malam. Sudah empat bulan mereka tak mendapat penghasilan.
Rani, salah satu peserta aksi yang juga bekerja sebagai pemandu lagu (ladies companion/LC), mengeluhkan kondisinya saat ini.
Ia mengatakan selama pandemi hanya berdiam diri di rumah saja.
"Saya sudah 4 bulan tidak bekerja, anak saya pun butuh makan. Kondisi saat ini sangat merugikan bagi saya," ujarnya kepada AyoBandung—jaringan Suara.com—Senin (3/8/2020).
Ia dan keluarga sangat butuh pemasukan. Terlebih dua anaknya masih mengenyam pendidikan di Sekolah Dasar.
"Saat ini tidak ada pemasukan sama sekali. Saya ibu rumah tangga yang punya 2 anak. Anak pun masih sekolah, untuk sekarang saya rela melakukan dagang apa saja demi bayar uang sekolah anak," jelasnya.
Dirinya berharap Pemerintah Kota Bandung kembali membuka tempat hiburan malam.
"Tentunya kami sangat berharap dengan pemerintah, karena ini menyangkut keluarga dan keuangan," tuturnya.
Dalam aksi damai ini terlihat pekerja hiburan malam menyerukan pendapatnya melalui sorakan maupun berbentuk tulisan dalam poster.
Mereka menuntut agar Pemerintah Kota Bandung membuka kembali tempat mereka bekerja.
Saat ini, sebagian peserta aksi damai tengah melakukan perundingan dengan Pemerintah Kota Bandung. Ditempat aksi damai pun turut digelar pelaksanaan rapid test.
Kontributor : Emi La Palau