Namun karena semangat bocah tersebut membuatnya mengizinkan siswa kelas VII MTS itu bekerja.
Hanya saja, Marno tidak memaksakan pekerjaan berat buat Catur. Ini mengingat usia siswa MTS itu yang masih di bawah umur.
“Katanya tidak punya HP buat belajar online, jadi saya izinkan. Hanya saja tidak haru kerja keras. Cuma ngaduk dan mengangkat genting. Sehari saya kasih Rp 50.000,” ujar Marno seperti dilansir Solopos.com.
Kini Catur boleh senang dan tenang untuk belajar secara online. Mulai Senin (10/8/2020) siswa MTS ini juga tidak perlu lagi bekerja sebagai kuli agar bisa punya HP.
Baca Juga:Cari Sinyal, Anak-anak Desa Pasuruhan Banjarnegara Belajar di Kuburan
Karena ada seorang pejabat Pemkab Grobogan yang membelikannya HP dengan kuota interntenya.
Kepala Dinas Pendidikan Amin Hidayat diminta Bupati Grobogan Sri Sumarni dan Sekda Moh Sumarsono untuk menemui Catur.
Ini setelah viarl adanya siswa MTS bekerja sebagai kuli demi bisa beli HP untuk belajar daring.
Dia mendatangi tempat Catur siswa MTS itu bekerja dan mengajaknya membeli smartphone lengkap dengan kuota internet.
“Harapannya tidak bekerja yang melampaui sebagai kapasitas sebagai seorang anak. Jadi dia tidak akan bekerja lagi sebagai kuli namun fokus belajar,” jelas Amin Hidayat.
Baca Juga:Siswa MTs Kerja Jadi Kuli Bangunan Demi Beli HP Untuk Belajar Online