Produksi Vaksin COVID-19, Kantor Bio Farma di Bandung Jadi Objek Strategis

PT Bio Farma saat ini cukup berperan besar dalam perlawanan menghadapi COVID-19.

Pebriansyah Ariefana
Jum'at, 21 Agustus 2020 | 16:27 WIB
Produksi Vaksin COVID-19, Kantor Bio Farma di Bandung Jadi Objek Strategis
Petugas kesehatan menunjukan vaksin saat simulasi uji klinis vaksin COVID-19 di Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Bandung, Jawa Barat, Kamis (6/8/2020). [ANTARA FOTO/M Agung Rajasa]

Di samping MoU untuk kapasitas vaksin 2021, pihak Sinovac dan Bio Farma juga menandatangani perjanjian awal pembelian dan distribusi vaksin COVID-19.

Lewat perjanjian itu, Sinovac menyetujui produksi vaksin COVID-19 sampai 40 juta dosis mulai November 2020 sampai Maret 2021.

"Ini adalah kerja sama yang cukup panjang antara Bio Farma dan Sinovac," ucap Menlu Retno.

Namun, Retno belum menyebutkan lebih lanjut harga penjualan vaksin yang telah disepakati antara Sinovac dan Bio Farma dalam jumpa pers yang digelar pada Kamis malam.

Baca Juga:Sudah Tidak Sabar, Hotman Paris Desak Pengusaha Impor Vaksin dari Wuhan

Walaupun demikian, usai menghadiri pertemuan bilateral dengan rekannya dari China, Retno menyampaikan dua negara berkomitmen meningkatkan kerja sama di bidang vaksin, yang salah satu prinsipnya memastikan harga vaksin terjangkau.

"Dalam pertemuan tadi, Indonesia menyampaikan mengenai pentingnya jumlah vaksin yang memadai, tepat waktu, aman, dan dengan harga terjangkau," ujar Retno.

Ia juga menyebut industri farmasi dan Pemerintah China menunjukkan komitmen kuat untuk bekerja sama dengan Indonesia, khususnya terkait pengadaan dan distribusi vaksin COVID-19.

Selain menyaksikan penandatanganan perjanjian antara Bio Farma dan Sinovac, Retno Marsudi bersama Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir juga menemui perwakilan dari Grup Farmasi Nasional China (Sinopharm) dan perusahaan vaksin CanSino Biologics/CanSinoBIO.

Pertemuan itu merupakan bagian dari kunjungan kerja Menlu Retno dan Menteri BUMN Erick Thohir di China, di mana keduanya diutus Presiden Joko Widodo untuk menindaklanjuti beberapa kerja sama bilateral antara Indonesia dan China.

Baca Juga:Meksiko Akan Uji Coba 2000 Dosis Vaksin Virus Corona Rusia

Setelah kunjungan ke China, dua menteri itu akan melanjutkan perjalanan ke Uni Emirat Arab untuk lebih lanjut membahas kerja sama bilateral, khususnya pada bidang vaksin dan ekonomi.

"Besok pagi, Insya Allah kita akan ke Abu Dhabi," kata Menlu Retno saat menutup sesi jumpa pers. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini