SuaraJabar.id - Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Bogor Dedie A Rachim menyebut ada 11 karyawan yang bekerja di PT Telkom, Kota Bogor terkonfirmasi positif Virus Corona.
Meski begitu, dia belum mengetahui sumber penularan kasus tersebut.
"Ada 11 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19. Dari data kita 11 orang itu hanya satu warga Kota Bogor, selebihnya sedang dicek oleh tim dari wilayah mana saja," kata Dedie, Jumat (28/8/2020).
Dedie mengatakan, belasan karyawan tersebut dinyatakan positif berdasarkan tes swab mandiri yang dilakukan perusahaan.
Baca Juga:Bima Arya Imbau Mulai Besok Anak-Anak dan Lansia di Bogor Tak Keluar Rumah
Setelah sebelumnya, ada salah satu karyawan perusahaan pelat merah tersebut yang terlebih dahulu positif covid-19.
"Jadi gini, ada satu orang positif oleh menejemen perusahaan dirapid tes sekitar 200 orang ketemu lah 72 hasil reaktif. Lalu diswab tes. Hasilnya, 11 orang positif Covid-19. Siapa yang melakukan? (Tes covid-19)? Internal dari perusahaan, jadi laporannya ke kita dari kemarin setelah hasilnya ada," jelasnya.
Dia menduga terjadinya penularan dari klaster perkantoran iru karena sistem sirkulasi udara kurang baik dan durasi bekerja dalam satu ruangan yang cukup lama.
Ditambah, kurangnya penerapan protokol kesehatan yang ketat dari perusahaan terkait.
"Klaster perkantoran kita sinyalir sistem sirkulasi udara tidak baik, kedua durasi lama bekerja dalam satu ruangan bersama-sama juga terlalu panjang dan tidak melakukan protokol secara ketat," ungkapnya.
Baca Juga:Umumkan PSBMK, Kota Bogor Terapkan Jam Malam Mulai Besok
Dengan adanya temuan tersebut, tim gugus tugas telah mengimbau kepada PT Telkom perwakilan Bogor untuk menutup sementara aktivitas sampai 1 September 2020.
Selain itu, perusahaan juga diminta melakukan tracing terhadap mereka yang kontak erat.
"Kemarin saya sudah ketemu kepala perwakilan Telkom wilayah Bogor untuk menutup sementara kantor Telkom sampai 1 September 2020," katanya.
Di samping itu, pihaknya mengimbau perkantoran dan tempat usaha yang mampu untuk melakukan tes Covid-19 secara mandiri agar penyebaran virus dapat dideteksi sedini mungkin dan cepat tertangani.
"Yang penting kehati-hatian tinggi. Kalau ada insiden itu tentu harus dilakukan beberapa kali tes. Tapi memang himbauan dari Permendag kepda seluruh pelaku usaha untuk tes mandiri," ujarnya.
Untuk diketahui, berdasarkan keterangan dari Dinas Kesehatan Kota Bogor hingga Jumat 28 Agustus 2020 tercatat total positif Covid-19 berjumlah 553 orang.
Dalam perinciannya dikemukakan, 29 orang meninggal, kemudian 326 orang selesai isolasi atau sembuh dan positif aktif 198 orang.
Kemudian untuk kasus dengan kategori kontak erat (orang tanpa gejala) hingga saat ini di Kota Bogor jumlahnya mencapai 1.335 orang, discarded atau selesai 1.121 orang, masih di karantina 214 orang.
Terakhir, kasus dengan kategori suspek (orang dalam pemantauan dan pasien dalam pengawasan) sebanyak 2.417 orang terdiri dari meninggal 37 orang, discarded 2.301 orang dan masih sakit 79 orang.
Kontributor : Zian Alfath