SuaraJabar.id - Jenazah mantan Kepala BPN Badung, Tri Nugraha tiba di Kota Bandung Rabu pagi (2/9/2020). Setibanya di Bandung, jenazah Tri dibawa ke rumah duka di Jalan Setiabudi kemudian dimakamkan di Taman Pemakaman Umum Cikutra, Kota Bandung.
Jenazah Tri dikebumikan di samping makam orangtuanya sekira pukul 10 WIB. Keluarga, istri serta kedua anak almarhum terlihat menghadiri prosesi pemakaman.
Kakak kandung Tri, Dewi Anggraeni mengaku tak menyangka jika sosok yang ia kenal periang tersandung masalah hukum. Menurutnya, Tri tidak pernah menceritakan masalah apapun jika tengah berkumpul bersama keluarga.
"Dia adik yang baik buat kami. Dan cukup bertanggung jawab. Enggak ada cerita apapun sebelumnya. Amarhum orang yang ceria sampai detik-detik terakhir masih ceria," kata Dewi saat ditemui usai pemakaman.
Dewi mengatakan, kematian almarhum baru diketahui keluarga sekira pukul 18.00 WIB. Kabar ini pertama kali diketahui oleh istri almarhum yang tengah berada di Jakarta.
"Terkahir komunikasi satu minggu yang lalu, hari Sabtu ngobrol deket rumahnya. Kita sering komunikasi," katanya.
Dewi mengatakan almarhum meninggalkan satu istri dan dua anak. Almarhum juga baru memiliki cucu. Terkait soal kejadian bunuh diri yang dilakukan almarhum, Dewi mengatakan pihak keluarga sudah ikhlas atas itu.
"Kami sudah mengikhlaskan sudah jalannya seperti ini. Kami berdoa meminta semua pihak agar lapang jalannya," katanya.
Diberitakan sebelumnya, aksi bunuh diri dilakukan mantan Kepala BPN Kota Denpasar dan BPN Kabupaten Badung, Tri Nugraha (53), pada Senin (31/8/2020).
Ia menembak dadanya sendiri saat hendak dibawa ke mobil tahanan. Tri tersangkut dugaan kasus gratifikasi dan pencucian uang beberapa sertifikat tanah.
"Posisinya saat itu dalam toilet karena alasannya dia mau ke toilet. Terdengar letusan, kami buka pintunya dan saat itu tidak terkunci," kata Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi Bali Asep Maryono saat dimintai keterangan di Kantor Kejaksaan Tinggi Bali, Denpasar, Senin (31/8/2020) malam.
Ia mengatakan setelah mengetahui Nugraha menembak dirinya sendiri ke dada kirinya pada sekitar pukul 19.40 WITA petugas langsung membawanya ke mobil tahanan menuju RS Bros.
"Senjatanya pistol, kami belum tahu jenis apa, tapi itu diduga adalah senjata yang kami tidak tahu jenisnya. Ia menembak bagian dadanya di dalam toilet. Kami tidak tahu dia bawa pistol. Ada satu kali tembakan saja. Setelah terdengar letusan baru kami buka," kata Maryono.
"Berdasarkan informasi dari pihak RS, tersangka Tri Nugraha dinyatakan meninggal. Kami tidak tahu (ada pistol) karena itu barang milik Tri Nurgaha, yang penting sekarang ini kita memberitahukan keluarga," lanjutnya.
Kejadian bunuh diri yang melibatkan mantan kepala BPN Denpasar dan BPN Badung ini berawal saat dia akan dipindah dari Kejaksaan Tinggi Bali menuju LP. Di hari kejadian, Nugraha datang ke Kantor Kejaksaan Tinggi Bali pukul 10.00 WITA. Sesuai prosedur seluruh barang-barang tamu harus diletakkan dalam loker.
- 1
- 2