Jurnal Ilmiah Nature Sebut 4 Poin dari Riset Tsunami 20 Meter, Ini Isinya

Jurnal ilmiah nature tekankan empat hal dari riset tsunami 20 meter.

Tasmalinda
Sabtu, 26 September 2020 | 10:57 WIB
Jurnal Ilmiah Nature Sebut 4 Poin dari Riset Tsunami 20 Meter, Ini Isinya
Riset tsunami 20 meter dari jurnal Ilmiah Nature (nature.com)

SuaraJabar.id - Jurnal ilmiah Nature menerbitkan ulasan potensi gempa besar yang diikuti gelombang tsunami 20 meter yang diteliti oleh peneliti Indonesia dan negara lain.

Dalam riset itu disebutkan Pulau Jawa di sebelah selatan terancam kena gelombang tsunami setinggi 20 meter.

Jurnal ilmiah itu berjudul "Implications for megathrust earthquakes and tsunamis from seismic gaps south of Java Indonesia" yang dirilis Nature.com, Kamis (17/9/2020) lalu.

Jurnal ilmiah tersebut ditulis 11 peneliti dari berbagai kampus dan institusi dalam dan luar negeri.

Baca Juga:Tingkat Kesembuhan Covid-19 Jabar Naik, tapi Angka Positif Terus Bertambah

Mereka adalah S. Widiyantoro (Global Geophysics Research Group, Faculty of Mining and Petroleum Engineering, Institut Teknologi Bandung dan Faculty of Engineering, Maranatha Christian University, Bandung), E Gunawan (ITB), dan A Muhari (BNPB).

Lainnya adalah N. Rawlinson (Department of Earth Sciences-Bullard Labs, University of Cambridge, Cambridge, Inggris), J. Mori (Disaster Prevention Research Institute, Kyoto University, Uji, Jepang), NR Hanifa (National Center for Earthquake Studies, Bandung), dan S. Susilo (Badan Informasi Geospasial, Cibinong).

Kemudian P. Supendi (BMKG, Bandung), H. A. Shiddiqi (Department of Earth Science, University of Bergen, Allègaten, Bergen, Norwegia), AD Nugraha (ITB), dan HE Putra (PT Reasuransi Maipark, Jakarta).

Berikut 4 poin laporan tersebut:

1. Megathrust berpotensi akibatkan gempa berkekuatan 9 SR

Baca Juga:Imbau Warga, Wagub Jabar: Kalau Enggak Penting Banget, Gak Usah ke Bandung!

Gempa bumi megathrust memiliki dorongan besar dan terjadi pada zona subduksi di batas lempeng konvergen destruktif, di mana satu lempeng tektonik tertekan di bawah lempeng yang lain.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak