Bentrok Polisi Vs Orang Tak Dikenal 6 Tewas, FPI Khawatir untuk Memojokkan

Sejumlah laporan media mengait-ngaitkan sekelompok orang itu dengan pendukung Habib Rizieq Shihab.

Siswanto
Senin, 07 Desember 2020 | 14:03 WIB
Bentrok Polisi Vs Orang Tak Dikenal 6 Tewas, FPI Khawatir untuk Memojokkan
Ilustrasi garis polisi. [Suara.com]

"Penyerangan terhadap anggota polisi yang sedang melaksanakan tugas penyelidikan terkait rencana pemeriksaan MRS (Muhammad Rizieq Shihab) yang dijadwalkan berlangsung hari ini jam 10.00 WIB."

Fadil menduga peristiwa itu berkaitan dengan rencana polisi memeriksa Habib Rizieq di Polda Metro Jaya.

Sebelumnya, polisi mendapat kabar akan ada massa yang mengawal Habib Rizieq dari media sosial dan isu ini sedang diselidiki.

"Terkait hal tersebut Polda Metro Jaya menyelidiki kebenaran informasi tersebut dan ketika anggota Polda Metro Jaya mengikuti kendaraan diduga adalah pengikut MRS. Kendaraan petugas dipepet lalu kemudian diserang. Dengan menggunakan senjata api dan senjata tajam sebagaimana yang rekan rekan lihat di depan ini," kata dia.

Baca Juga:FPI Usul Tim Independen Selidiki Bentrok di Cikampek Enam Orang Tewas

Fadil mengatakan karena merasa terancam, polisi melakukan tindakan.

"Anggota yang terancam keselamatan jiwanya karena diserang melakukan tindakan tegas terukur sehingga terhadap kelompok yang diduga pengikut MRS berjumlah sepuluh orang. Kelompok MRS yang melakukan penyerangan meninggal dunia sebanyak 6 orang," kata dia.

Habib Rizieq imbau pendukung tak ke kantor polisi

Melalui pengacaranya, Aziz Yanuar, Habib Rizieq meminta laskar maupun simpatisan untuk tidak datang ke kantor polisi pada waktu Habib Rizieq menjalani pemeriksaan terkait dugaan pelanggaran protokol kesehatan.

"Pesan Habib Rizieq jangan menimbulkan kerumunan. Jangan menimbulkan kerumunan dan tidak perlu berbondong-bondong untuk pemeriksaan nanti," kata Aziz dalam laporan Suara.com sebelumnya.

Baca Juga:Bentrok dengan Polisi Enam Orang Tewas, FPI: Laskar Tak Punya Senjata Api

Habib Rizieq mengingatkan laskar dan simpatisan untuk menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19.

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak