Kecam Penembakan Polisi, Ayah Korban Laskar FPI: Negara Sangat Tak Beradab!

"Artinya sebagai sebuah negara yang berazaskan kemanusiaan yang adil dan beradab ini sangat biadab, sangat tidak beretika," ungkapnya.

Agung Sandy Lesmana | Bagaskara Isdiansyah
Selasa, 08 Desember 2020 | 20:34 WIB
Kecam Penembakan Polisi, Ayah Korban Laskar FPI: Negara Sangat Tak Beradab!
Pihak keluarga saat hendak membawa pulang jenazah laskar FPI pengawal Rizieq di RS Polri. (Suara.com/Bagaskara)

SuaraJabar.id - Suhada, ayah dari Faiz Ahmad Syukur, salah satu laskar FPI yang tewas menilai, aparat kepolisian sangat tidak beretika dengan tidak menyampaikan informasi apa pun terkait kematian para laskar kepada keluarga. Saking kecewanya atas tindakan itu, Suhada pun menganggap negara tak memberikan keadilan untuk keluarganya.  

Dia  mengaku keluarga tak mendapatkan kabar dari kepolisian terkait bentrokan berdarah yang menewaskan enam laskar FPI pengawal Habib Rizieq Shibab di KM 50 Tol Jakarta-Cikampek, Senin (7/12/2020) dini hari. Suhada merupakan ayah dari Faiz Ahmad Syukur, salah satu laskar yang tewas ditembak polisi. 

Suhada, mengaku, sangat menyesalkan cara kematian anaknya tersebut yang tertembak mati. Dia pun tak menerima anaknya tewas dengan cara seperti itu.

"Kami sangat tidak terima dengan keadaan kami yang sangat kami sesalkan adalah setelah dibunuh putra-putra kami dibunuh. Tidak ada keterangan dari pihak kepolisian yang menghubungi keluarga. (Polisi yang) menghubungi kami itu tidak ada," kata Suhada di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (8/12/2020).

Baca Juga:Jenazah Laskar FPI Mau Dibawa ke Petamburan, Fans Rizieq Berkumpul

Suhada menilai, kepolisian sangat tidak beretika dengan tidak menyampaikan informasi apa pun terkait kematian para laskar kepada keluarga.

Kuasa hukum keluarga korban 6 laskar FPI yang tewas ditembak mati dalam bentrokan dengan aparat di Tol Jakarta-Cikampek KM 50, Senin (7/12/2020) mendatangi lagi RS Polri, Kramat Jati, Selasa (8/12/2020). (Suara.com/Bagaskara)
Kuasa hukum keluarga korban 6 laskar FPI yang tewas ditembak mati dalam bentrokan dengan aparat di Tol Jakarta-Cikampek KM 50, Senin (7/12/2020) mendatangi lagi RS Polri, Kramat Jati, Selasa (8/12/2020). (Suara.com/Bagaskara)

"Artinya sebagai sebuah negara yang berazaskan kemanusiaan yang adil dan beradab ini sangat biadab, sangat tidak beretika," ungkapnya.

Suhada melanjutkan, ia bersama para keluarga laskar yang lain berharap negara menerapkan aturan secara benar. Pasalnya, keluarga mengganggap para laskar tewas memang karena sengaja dibunuh.

"Dan kami keluarga dari para korban pembunuhan ini yang kami bahasakan dengan apa namanya pembunuhan tanpa proses pengadilan bahasa kami seperti itu," kata dia.

Sementara itu hingga berita ini dipublikasikan pihaknya masih menunggu kepastian kepulangan jenazah korban atau para laskar yang tewas. Keluarga belum bisa melihat kondisi para jenazah.

Baca Juga:Polisi Sebut Senjata Laskar FPI Rakitan Berpeluru Tajam, Munarman: Fitnah!

Ngaku Diusir

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak