SuaraJabar.id - Pandemi Covid-19 memberikan pukulan cukup telak pada perekonomian Jawa Barat. Pada triwulan II tahun 2020 ini, pertumbuhan ekonomi Jabar terkontraksi sangat dalam, di angka minus 5,98% secara year-on-year (y-on-y).
Angin segar berhembus saat memasuki triwulan III. Kegiatan ekonomi akhirnya dibuka secara perlahan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan dalam masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB).
Kebijakan tersebut membuat ekonomi Jabar triwulan III-2020 terhadap triwulan sebelumnya meningkat sebesar 3,37% (q-to-q).
Namun jika ditilik dalam analisis tahunan (y-on-y), ekonomi Jabar pada triwulan III-2020 tetap mengalami kontraksi pertumbuhan yaitu minus 4,08%.
Perlambatan ekonomi Jabar pada triwulan II-2020 dan III-2020 terjadi karena kinerja ekonomi dari sisi lapangan usaha terkontraksi pada hampir seluruh sektor unggulan di Jabar.
Baca Juga:Tak Mau Sendiri, Ridwan Kamil Minta Polisi Juga Periksa Gubernur Banten
Konsumsi rumah tangga menurun drastis seiring dengan melemahnya daya beli masyarakat. Banyak perusahaan melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Lesunya kegiatan ekonomi berdampak pada roda produksi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Banyak pelaku UMKM berhenti beroperasi untuk sementara waktu. Padahal, UMKM menjadi salah satu sektor paling krusial dalam perekonomian Jabar.
Kondisi ini melatarbelakangi lahirnya Gerakan Silih Tulungan yang digagas Divisi Komunikasi dan Gerakan Satuan Tugas (Satgas) Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Daerah Jabar.
Ketua Divisi Komunikasi dan Gerakan Satgas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Daerah Jabar Eric Wiradipoetra berharap, Gerakan Silih Tulungan dapat berjalan dengan komprehensif, terukur, inovatif, dan kolaboratif.
"Silih tulungan adalah praksis egalitarian karena kata silih menyiratkan kesetaraan. Setiap manusia dikodratkan saling membutuhkan, menolong, dan ditolong, memberi, dan menerima pemberian. Semangat inilah yang ingin kami bentuk," kata Ericdalam Forum Group Discusion (FGD) 7 Divisi PED, Rabu (16/12/2020).
Baca Juga:Polisi Tak Periksa Gubernur Banten Soal Rizieq, RK: Kita Kan Negara Hukum
Silih Tulungan merupakan gerakan sosial masyarakat, bukan mobilitas sosial. Nantinya, Silih Tulungan akan diejawantahkan menjadi program aksi dan literasi digital Satgas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Daerah Jabar.
Eric menyatakan, gerakan Silih Tulungan bertujuan menggali, merevitalisasi, membangunkan, karakter masyarakat Jabar, yakni gotong royong. Menurut Eric, gotong royong menjadi modal dasar untuk menyelamatkan, memulihkan, dan menormalkan, ekonomi Jabar yang terpukul telak oleh pandemi COVID-19.
"Gerakan Silih Tulungan disarikan dari kredo masyarakat Jawa Barat yakni, Silih Asih-Silih Asuh-Silih Asah. Perlu adanya gerak kohesi sosial setiap individu masyarakat untuk terlibat dalam pemulihan ekonomi daerah. Diperlukan rancangan gerakan pemulihan yang bertumpu pada keterlibatan masyarakat," imbuhnya.
Eric mengatakan ada tujuh divisi dalam PED yang saling berkolaborasi untuk pemulihan ekonomi di Jabar. Kolaborasi ini diperlukan untuk bersama-sama bergrak dari berbagai sisi dalam upaya pemulihan ekonomi.
Tujuh divisi yang terlibat dalam PED antara lain divisi pertanian dan ketahanan pangan, divisi pariwisata telekomunikasi dan transportasi, divisi kontruksi dan properti, divisi komunikasi dan gerakan, divisi manufatur, luar negeri dan tenaga kerja, divisi usaha mikro kecil menengah dan ekonomi kreatif dan divisi kajian ekonomi dan jasa keuangan.
“Kami sudah membuat buku, Patokan Gerak, sebagai langkah dan petunjuk Silih Tulungan ini agar bisa bergerak beriringan dan terorganisir dengan program yang sudah direncanakan masing-masing divisi,” tegasnya.