2 Gay Mesum di Wisma Atlet akan Diserahkan ke Polisi Usai Negatif Covid-19

Pengawasan aktivitas RSD Wisma Atlet akan ditingkatkan.

Ari Syahril Ramadhan
Senin, 28 Desember 2020 | 18:09 WIB
2 Gay Mesum di Wisma Atlet akan Diserahkan ke Polisi Usai Negatif Covid-19
Ilustrasi, pasangan yang mesum di RSD Wisma Atlet. (Suara.com/Arga/ANTARA FOTO/Ariella Annasya)

SuaraJabar.id - Pasien positif Covid-19 dan tenaga kesehatan yang diduga melakukan tindakan mesum di toilet khusus Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet Jakarta masih berstatus sebagai saksi. Keduanya kini masih berada di Wisma Atlet karena salah satu di antaranya masih terkonfimasi positif Covid-19.

Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Doni Monardopun menyesalkan terjadinya tindakan asusila antar sesama jenis yang terjadi di RSD Wisma Atlet ini.

"Kita sangat menyesali, ya. Saya ulangi lagi, sangat menyesali perilaku seperti itu, perilaku yang tidak mencerminkan budaya bangsa kita," kata Doni usai menghadiri rapat koordinasi dengan Satgas Penanganan COVID-19 Jawa Barat di Kodam III Siliwangi, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (28/12/2020).

Dia memastikan tim gabungan yang bertugas di RSD Wisma Atlet sudah menindaklanjuti adanya kasus tersebut ke ranah hukum bersama unsur dari kepolisian.

Baca Juga:Makam Khusus Penuh, DKI Bolehkan Jasad Pasien Covid-19 Dikubur di TPU Umum

Doni Monardo
Doni Monardo

Namun, para pelakunya masih berada di Wisma Atlet karena pertimbangan kesehatan. Sehingga isolasi masih perlu dilakukan karena salah satu di antaranya masih terkonfimasi positif COVID-19.

"Tapi kalau satu dua hari ini sudah negatif, semuanya akan diserahkan (ke kepolisian)," kata Doni yang juga menjabat sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Dengan adanya kasus itu, ia mengatakan pihaknya bakal meningkatkan pengawasan aktivitas para penghuni rumah sakit darurat itu. Sehingga pencegahan bisa dilakukan pada setiap gerak-gerik mencurigakan dari para pasien maupun perawat yang bertugas di sana.

"Termasuk juga pembinaan rohani, dari aspek keagamaan untuk mengingatkan kita semua agar mengikuti ketentuan yang telah digariskan oleh agama masing-masing," katanya.

Kini kedua pelaku yang merupakan pasien dan oknum tenaga medis itu sudah dilakukan penegakan hukum oleh kepolisian. Kasus tersebut kini sudah dinaikkan ke tahap penyidikan meski belum ada penetapan tersangka.

Baca Juga:Kabar Buruk, Pasien Covid 19 di Babel Meninggal Jadi 32 Orang

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini