SuaraJabar.id - Warga di kawasan perbukitan yang disebut Gunung Beser, Kampung Ciherang RT 01/01 Desa Cijangkar Kecamatan Nyalindung Kabupaten Sukabumi sempat mendengar suara keras seperti ledakan bom sebelum terjadinya bencana pergerakan tanah pada 5 Januari 2021 kemarin.
Hal ini diungkapkan salah satu warga terdampak yang sedang berada di Posko Pengungsian Darurat, Neneng (30 tahun). Ia mengaku pasrah saat setiap malam ia bersama suami dan anaknya harus mengungsi.
"Jelas sekali saya mendengar suara gemuruh yang sangat keras ngabeledug (seperti suara bom). Dari situ saya sangat khawatir dan takut," ucapnya dilansir Sukabumiupdate.com-jejaring Suara.com, Sabtu (9/1/2020).
Neneng menambahkan, saat ini ia dan warga terdampak lainnya mengungsi di SD Ciherang.
Baca Juga:Tragedi Berdarah Malam Tahun Baru di Ujung Genteng Sukabumi
"Saya sama warga yang lainnya pun juga berharap ada dapur umum," kata Neneng.
Data terbaru mencatat ada 30 rumah terdampak karena berada di jalur retakan Pergerakan Tanah kawasan perbukitan yang disebut Gunung Beser, Kampung Ciherang RT 01/01 Desa Cijangkar Kecamatan Nyalindung Kabupaten Sukabumi.
Dari 30 rumah terdampak, 19 di antaranya dilaporkan rusak. Kondisi itu diperparah saat turun hujan deras.
Kemudian 21 Kepala Keluarga kini tiap malam harus mengungsi ke rumah kerabat atau Posko Pengungsian darurat.
Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Muhammad Maulana Parhan mengatakan, dampak kerusakan akibat Pergerakan Tanah yang meliputi Kampung Ciherang ini semakin hari semakin bertambah.
"Jumlah rumah yang rusak dan terdampak terus bertambah dari tiga minggu ke belakang. Warga yang rumahnya terdampak sekarang diungsikan ke Posko Pengungsian Darurat," kata Parhan.