SuaraJabar.id - Sesar Lembang bukan satu-satunya sesar aktif yang ada di kawasan Cekungan Bandung yang berpotensi memicu gempa.
Masih ada 4 sesar aktif lainnya di Cekungan Bandung. Hal ini diketahui dari pemantauan kegempaan Laboratorium Seismologi Pusat Survei Geologi pada 1996-2006.
Pemantauan yang dilakukan Mariyono dan rekan-rekannya dilakukan dengan memasang jaringan seismometer di tiga lokasi, yakni Lembang, Soreang dan Ciparay. Dari hasil penelitian tersebut, diketahui terdapat setidaknya lima kelurusan di sekitar Cekungan Bandung yang dapat dilihat sebagai sesar aktif.
Sesar-sesar tersebut adalah sesar Tanjungsari-Cileunyi, sesar Cicalengka, Sesar Lembang, Sesar Jati dan Sesar Legok Kole. Kelima sesar ini dianggap aktif karena pernah menunjukan aktivitas gempa pada periode pemantauan berlangsung.
Baca Juga:Fakta Baru, Sesar Lembang Sebabkan Jawa Barat Gempa Besar 7 SR
Berikut keterangan mengenai empat sesar lainnya selain Sesar Lembang yang patut diketahui:
1. Sesar Cileunyi-Tanjungsari
Mariyono dalam penelitiannya yang dimuat dalam Jurnal Sumber Daya Geologi Kementerian ESDM Vol.XVIII No.2 April 2008 menyebutkan bahwa kelurusan Sesar Cileunyi-Tanjungsari memiliki arah timur laut-barat daya yang memanjang dari Tanjungsari hingga Cileunyi. Berdasarkan pantauan mekanisme geraknya, sesar ini diperkirakan merupakan sesar normal.
Aktivitas sesar ini pernah menimbulkan gempa bumi Tanjungsari pada 19 Desember 1972 dengan kekuatan 4,9 SR. Setelah itu, aktivitas kegempaan di jalur sesar ini juga pernah tercatat pada 19 April 2010-10 Mei 2010.
Supartoyo (2020) menyebutkan guncangan tersebut disimpulkan sebagai gempa bumi. Daerah yang terdampak antara lain Kampung Babakansirna, Tanjungsari Permai Desa Raharja, Kampung Gordah Desa Margajaya, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Sumedang.
Penelitian Supartoyo juga menunjukan bahwa Sesar Cileunyi-Tanjungsari terletak di bagian timur laut Cekungan Bandung dan secara administratif terletak di Kabupaten Bandung serta Sumedang. Sesar ini memotong satuan batuan gunungapi tua, gunungapi muda dan endapan danau Bandung.
Baca Juga:Geger Pesan Berantai Jawa Barat Gempa Besar karena Sesar Lembang Awal 2021
Sesar Cileunyi-Tanjungsari terbagi menjadi dua segmen. Masing-masing segmen berpotensi menghasilkan gempa bumi dengan kekuatan yang berbeda.
Segmen pertama adalah segmen barat dengan panjang 6,69 km. Potensi gempa bumi yang dihasilkan maksimal mencapai magnitudo 6,08 Mw.
Sementara segmen kedua adalah segmen timur dengan panjang 11,28 km. Potensi gempa bumi yang dihasilkan maksimal mencapai magnitudo 6,3 Mw.
2. Sesar Jati
Mariyono (2008) menyebutkan bahwa kelurusan Sesar Jati memiliki arah utara-selatan di daerah sebelah utara Soreang.
"Dalam peta geologi, kelurusan ini merupakan sisi timur dari deretan intrusi batuan beku. Pada bagian utara terlihat jelas sesar ini menggeser (offset) Sungai Citarum," tulisnya.
Sesar ini bergerak relatif ke utara sehingga masuk dalam kategori sesar mendatar menganan. Bidang sesar ini diperkirakan relatif tegak. Pada 15 Januari 2005, Sesar Jati pernah menimbulkan gempa berkekuatan magnitudo 3.
3. Sesar Cicalengka
Kelurusan Sesar Cicalengka berarah timur laut-barat daya hampir sejajar dengan kelurusan Cileunyi-Tanjungsari yang memanjang dari selatan Cicalengka hingga lereng timur Gunung Malabar. Mekanisme gerak sesar ini diperkirakan berupa sesar normal.
Aktifitas sesar ini pernah menimbulkan kerusakan beberapa rumah penduduk di daerah Cicalengka pada kejadian gempabumi Cicalengka 18 Agustus 2000 berskala magnitudo 4,4 (Putranto dan Djuanda, 2000).
Di samping itu, ada dua kejadian gempa berskala magnitudo 3,5 dan 4 pada lereng timur Gunung Malabar yang berkaitan dengan aktivitas sesar ini.
4. Sesar Legok Kole
Kelurusan sesar ini diketahui berupa kelurusan yang memiliki arah barat laut-tenggara. Lokasinya terletak di pegunungan sebelah barat Soreang.
Pada 6 April 2005, diketahui terdapat pusat gempa berkekuatan magnitudo 3,5 yang berada tepat pada kelurusan ini. Diperkirakan sesar ini merupakan sesar naik.
Bersama Sesar Lembang, total ada 5 sesar aktif yang dapat memicu gempa di kawasan Cekungan Bandung. Meski demikian, warga diimbau tidak panik namun tetap waspada. Pasalnya, kekuatan dan waktu gempa belum dapat diprediksi.