Dahsyatnya Letusan Gunung Galunggung, Mampu Padamkan Mesin 2 Jumbo Jet

Saat itu, dua pesawat jumbo jet jenis Boeing 747 harus menjalani prosedur mendarat darurat karena mesinnya mati akibat terkena abu vulkanik letusan Gunung Galunggung.

Ari Syahril Ramadhan
Sabtu, 06 Februari 2021 | 13:52 WIB
Dahsyatnya Letusan Gunung Galunggung, Mampu Padamkan Mesin 2 Jumbo Jet
ILUSTRASI Heboh air terjun keluar dari kawah Gunung Galunggung di Tasikmalaya. Gunung Galunggung terakhir kali meletus pada 1982. Abu vulkaniknya yang terhempas ke udara memadamkan mesin dua pesawat Boeing 747 sehingga memaksa mereka untuk mendarat darurat di Bandara Halim Perdanakusumah. [Foto: Capture video Facebook/@Jejak Bacpacker]

SuaraJabar.id - Dari kejauhan, Gunung Galunggung di Kabupaten Tasikmalaya sangatlah sedap dipandang mata. Namun siapa sangka, gunung api ini pernah meletus dan menewaskan ribuan korban jiwa.

Letusan Gunung Galunggung di tahun 1982 terkenal hingga ke manca negara. Saat itu, dua pesawat jumbo jet jenis Boeing 747 harus menjalani prosedur mendarat darurat karena mesinnya mati akibat terkena abu vulkanik letusan Gunung Galunggung.

Pesawat pertama adalah Boeing 747 British Airways yang mengangkut 225 penumpang pada 24 Juni 1982. Pesawat yang bertolak dari Kuala Lumpur dengan tujuan Perth itu harus mendarat darurat di Bandara Halim Perdanakusumah karena mesinnya mati akibat terkena abu vulkanik Gunung Galunggung.

Di bulan berikutnya, tepatnya pada 13 Juli 1982, giliran Boeing 747 milik Singapore Airlines mengalami mati mesin di ketinggian 11 kilometer dan harus mendarat darurat di Bandara Halim Perdanakusumah Jakarta.

Baca Juga:Banyuwangi Terdampak Hujan Abu Vulkanik Gunung Raung

Dalam sejarahnya, Gunung Galunggung yang berada di Kecamatan Sukaratu itu beberapa kali meletus. Letusan terakhir terjadi pada tahun 1982 yang menghancurkan ribuan rumah warga dan mengakibatkan pesawat terbang mendarat darurat.

Hasil penelusuran dari berbagai sumber termasuk Pos Pengamatan Gunungapi Galunggung Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, terjadi beberapa kali Letusan Galunggung yakni.

Erupsi Tahun 1822

Tanda-tanda awal erupsi diketahui pada bulan Juli 1822, dimana air Cikunir menjadi keruh dan berlumpur. Hasil pemeriksaan ke kawah menunjukkan bahwa air keruh tersebut panas dan kadang muncul kolom asap dari dalam kawah. Pada tanggal 8 Oktober hingga 12 Oktober 1822, erupsi menghasilkan hujan pasir kemerahan yang sangat panas, abu halus, awan panas, serta lahar.

Luncuran awan panas melalui celah antara Pr. Haur dengan Pr. Ngamplong menuju Cisayong dan Cidadap di bagian lereng timur, hingga Ci Tandui yang berjarak 18 km dari puncak. Aliran lahar bergerak ke arah tenggara mengikuti aliran-aliran sungai. Korban manusia tercatat 4011 jiwa dan kerusakan lahan ke arah timur dan selatan sejauh 40 km dari puncak.

Baca Juga:Waduh! Ratusan Santri Pesantren Al Kautsar 561 Cineam Positif COVID-19

Erupsi 1894

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak