Seharusnya, dalam mencari nafkah dilakukan bersama-sama dan tidak mengandalkan suami saja. Sebab budaya seperti itu masih mengakar, maka akan rentan terjadinya friksi.
"Begitu laki-laki kena dampak, pasti ribut nih. Tidak dinafkahi, tapi tuntuan berat. Budaya patriakri masih mengakar kuat yang menjadikan perceraian tinggi," ujar perempuan yang juga Direktur Eksekutif Daya Riset Advokasi untuk Perempuan dan Anak Indonesia (DROUPADI) itu. [Suara.com/Ferry Bangkit Rizki]