SuaraJabar.id - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama (Kemenag) bakal kemalo membuka seleksi calon mahasiswa baru yang ingin berkuliah di Mesir dan Maroko.
Sempat tertunda karena Covid-19, Kemenag saat ini telah membahas teknis seleksi teknis seleksi calon Mahasiswa Baru Timur Tengah tahun 2021.
Pembahasan dilakukan Kemenag bersama dengan Pusat Bahasa Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN). Rakor berlangsung di Jakarta selama dua hari, 6 April hingga 7 April 2021.
Direktur Timur Tengah dan Afrika, Bagus Hendraning Kobarsyih menyebut, peluang kerja sama dengan negara-negara Arab terbuka luas.
Baca Juga:Stop Press! Hilal Awal Ramadhan 1442 H Terlihat di Palabuhanratu
Indonesia, kata dia, perlu membekali para siswa dengan kemampuan bahasa Arab dan Inggris.
"Negara-negara Arab lain seperti Yaman, Syria, juga sangat bagus untuk studi keislaman. Namun saat ini kondisi politik di negara tersebut masih rawan," ucapnya dikutip dari kemenag.go.id, Selasa (13/4/2021).
Sementara itu, Kasubdit Kelembagaan dan Kerjasama, Adib Abdushomad menyatakan, bahwa seleksi calon mahasiwa baru (CAMABA) Timur Tengah ini sekaligus menjadi saran membangun jaringan dan kerjasama yang lebih luas dengan negara-negara Timur Tengah.
"Di sisi lain, PTKIN kita harus bekerja keras agar mampu menarik mahasiswa-mahasiswa asing untuk belajar di Indonesia. Inilah tantangan ke depan PTKIN, bagaimana menjadikan PTKIN kita sebagai destinasi pendidikan dunia," ujarnya.
Pertemuan tersebut juga dibahas mengenai kesiapan aplikasi pendaftaran dan aplikasi tes CBT secara online. Selain itu, rakor juga melakukan simulasi penyelenggaraan tes di 15 lokasi yang bertempat di UIN.
Baca Juga:Jadwal Buka Puasa dan Imsakiyah Ramadhan 2021
Ini merupakan seleksi pertama yang akan dilaksanakan oleh Pusat Pengembangan Bahasa (PPB) UIN melalui CBT. Sistem aplikasi ini dibangun oleh Konsorsium PPB UIN.
Soal ujian CBT dibuat berdasarkan standar Lughoh Mesir, dengan hasil kolaborasi antara Pusat Pengembangan Bahasa UIN dan Ikatan Alumni Al Azhar Cabang Indonesia.
Dalam laporannya, Tim Pengembang aplikasi CBT online menyatakan secara sistem bahwa semua sudah siap. Namun, simulasi uji coba tetap harus dilakukan agar pada saat pelaksanaan bisa berjalan dengan lancar.
Seperti dikutip dari laman kemenag.go.id, Kasi Kerjasama, Zulfakhri menambahkan, seleksi Timur Tengah tahun ini merupakan ujian pertama bagi pusat pengembangan bahasa untuk memastikan seleksi berjalan lancar.
"Demi kelancaran seleksi tahun ini, kami melibatkan dari PPB, OIAA, PUSIBA, dan Forum Konsultasi Pendidikan Timur Tengah untuk secara bersama-sama mensukseskan seleksi Timur Tengah ini," katanya.
Terdapat dua negara pilihan untuk kuliah di Timur Tengah, yaitu Mesir dan Maroko. Pendaftaran juga dilakukan secara online melalui laman resmi https://diktis.kemenag.go.id.