Viral Lecehkan Perempuan di TikTok, dr Kevin Akhirnya Minta Maaf

Dokter Kevin melecehkan dan menyepelekan aktivitas perempuan yang padahal konteksnya adalah pertaruhan hidup dan mati.

Ari Syahril Ramadhan
Minggu, 18 April 2021 | 14:04 WIB
Viral Lecehkan Perempuan di TikTok, dr Kevin Akhirnya Minta Maaf
Konten Tiktok dokter Kevin yang dinilai melecehkan (twitter.com/@AlissaWahid)

"Ke depannya saya akan berhati-hati dalam membuat video konten dan berjanji akan lebih fokus ke video konten yang bersifat edukasi," katanya.

Sebelumnya, Peneliti dari Pusat Riset Gender dan Anak Unpad, Antik Bintari termasuk yang turut merespon video berdurasi 15 detik itu.

Menurutnya, hal itu bisa dinggap bentuk pelecehan seksual, bahkan pelecehan terhadap fungsi-fungsi reproduksi perempuan.

Antik menjelaskan, jika yang disebut dengan pelecehan seksual itu adalah seluruh tindakan yang berkaitan dengan perilaku seksual, baik lisan, fisik, isyarat, yang bersifat seksual, maka konten itu bisa saja dikategorikan demikian.

Baca Juga:Sudah Semangat Sholat Berjamaah, Pria Ini Berakhir Malu Lihat Pakaiannya

"Ekspresi yang dimunculkan, beserta keterangan yang termuat dalam video, seperti mencoba mengaitkan apa yang ada di dalam pikirannya, yang menurut saya tidak senonoh, dengan tugasnya untuk melakukan pemeriksaan yang sangat sensitif dan sangat intimate," katanya.

Antik menilai, Kevin melecehkan dan menyepelekan aktivitas perempuan yang padahal konteksnya adalah pertaruhan hidup dan mati. Lebih jauh lagi, konten demikian bisa merusak kepercayaan, menimbulkan kekhawatiran dan stereotipe negatif terhadap dokter laki-laki.

Antik menyatakan, konten Kevin menampilkan sebuah sikap seksual yang merendahkan. Konten-konten semacam itu, katanya, banyak bertebaran. Namun, konten ini dinilai fatalnya lantaran menampilkan analogi dokter dengan isu yang sangat sensitif, melahirkan.

"Kita tidak bisa memilih apakah akan ditangani oleh dokter laki-laki atau perempuan. Akhirnya, hanya berdasarkan kepada azas kepercayaan. Jangan lupa, ini berkaitan dengan dunia medis yang tingkat kebergantungan kepada dokter itu tinggi," katanya.

Pelecehan atau sikap merendahkan alat-alat reproduksi dan organ-organ vital perempuan, kata Antik, dipandang dalam perspektif apapun merupakan hal yang tak etis.

Baca Juga:Istri Menggoda dari Kamar Mandi, Suami yang Tadinya Rebahan Langsung Lari

Profesi dokter memiliki kode etik, maka Antik yakin bahwa tak hanya aktivis perempuan yang pantas bersuara, tetapi juga sejawat dokter lainnya. Seorang dokter profesional, kata Antik, tak mungkin mengumbar konten demikian.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak