SuaraJabar.id - Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Barat menyebut semburan lumpur yang terjadi di Desa Cipanas, Kabupaten Cirebon memiliki bau menyengat khas minyak tanah, bukan belerang.
Namun itu baru secara panca indra penciuman. Mereka akan membawa sampel dari semburan lumpur untuk dilakukan penelitian lebih lanjut.
"Kami mengambil sampel air dan juga tanah lumpur untuk diuji di lab ESDM secara kimiawi," kata Plt Kasi Penambangan dan Air Tanah, Dinas ESDM Provinsi Jawa Barat Arip Budiman di Cirebon, Rabu (2/6/2021) saat meninjau lokasi semburan lumpur di Desa Cipanas, Cirebon.
Arip mengatakan pengambilan sampel air dan tanah di sekitar lokasi letupan lumpur itu untuk memastikan kandungannya, apakah berbahaya atau tidak.
Baca Juga:Dear Ridwan Kamil, Akang Diminta Perbanyak WiFi Gratis di Jabar
Untuk itu lanjut Arip, pihaknya akan melakukan penelitian terlebih dahulu, agar dapat menghasilkan kepastian secara ilmiah.
"Kita akan bawa ke laboratorium yang ada di Bandung, dan hasilnya diperkirakan paling lama 30 hari," tuturnya.
Menurutnya, dari hasil observasi di lokasi letupan lumpur itu memiliki bau menyengat khas minyak tanah, akan tetapi ini baru secara panca indra penciuman.
"Kalau dari bau yang menyengat ini kaya bau minyak tanah, bukan bau belerang," ujarnya.
Sementara dari informasi Kepala Desa Cipanas kata Arip, kejadian letupan lumpur ini sudah sejak lama, bahkan pada tahun 1970 hingga 1980 pernah dimanfaatkan salah satu industri pasta gigi.
Baca Juga:Tim SAR Polda Jabar Turun Gunung Antisipasi Banjir di Cianjur
"Dari informasi, ini pernah dimanfaatkan oleh perusahaan pasta gigi, tapi kami belum mengetahui secara pastinya," kata Arip. [Antara]