"Proses pembobolan Gunung Sunda, semua material masuk ke Danau Bandung Purba. Umumnya ke Danau Purba Bandung Timur, Sehingga terpisah dari Danau Bandung Barat. Jadi kota bandung itu didirikan diatas endapan aluvial Gunung Tangkuban Parahu," ujar.
Jadi, T. Bachtiar menambahkan, tak mengherankan bila wargi Bandung Raya harus waspada sepanjang waktu. Pasalnya, mereka tinggal di daerah bekas Danau Purba Bandung.
Karena di daerah tersebut kawasan aslinya aslinya merupakan daerah gambut dan bekas Danau Purba Bandung, airnya sedikit bau dan hasil mencuci baju pun menjadi berwarna kuning.
Kondisi itu jadi semakin parah saat ini, seiring terus bertambahnya populasi dan pembangunan rumah warga Bandung Raya.
Baca Juga:Banjir di Mal Singapura: Air Menetes dari Bawah Eskalator dan Langit-langit Plafon Ambruk
"Tanah sekitar Bandung sudah rusak, air tanah purba kemungkinan akan habis. Karena telah di sedot oleh tekstil, rumah mewah, hotel, maka tahanan tanah kurang. Akibatnya permukaan tanah secara regional turun. Seperti Rancaekek, Dayeuhkolot, Leuwigajah akan turun," tegas T. Bachtiar.