Dari Cafe ke Jahe, Pelaku Usaha Korban Pandemi Ini Bangkit dari Bangkrut dan Raih Sukses

"Setelah tertarik, dia membelinya, lalu menyebar dari mulut ke mulut, karena saya memang menyasar komunitas herbal terlebih dahulu," sebut Ivan.

Lebrina Uneputty
Minggu, 24 Oktober 2021 | 14:04 WIB
Dari Cafe ke Jahe, Pelaku Usaha Korban Pandemi Ini Bangkit dari Bangkrut dan Raih Sukses
Ivan Septiono (30, kiri) Pengusaha Minuman Herbal Jahe Asal Bandung Barat .(Ferry Bangkit)

SuaraJabar.id - Cerita seorang pelaku usaha korban pandemi, Cafenya terpaksa tutup, bangkrut. Tapi dia tidak menyerah,  bangkit kembali dari jurang kebangkrutan dan hasilnya raih sukses.

Pandemi COVID-19 menjadi mimpi buruk bagi para pelaku usaha. Namun tak sedikit juga yang lolos dari jurang kebangkrutan dan justru sukses meraih kesuksesan dengan cara berbeda.

Hal itulah yang dialami Ivan Septiono (30), pemilik Kafe Hello Kitty yang berlokasi di Jalan Kolonel Masturi, Desa Jambudipa, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat (KBB).

Bisnis kafenya yang tengah hits kala itu tiba-tiba goyah setelah virus korona menyerang tahun 2020. Pandemi COVID-19 yang diikuti dengan berbagai ragam kebijakan pembatasan dalam rangka penanganan pun membuat usahanya gulung tikar.

""Sejak ada pandemi Covid-19, ada pembatasan sosial, yang awalnya saya punya bisnis kafe, ya terpaksa tutup," tutur Ivan kepada Suara.com, belum lama ini.

Usaha kafe milik Ivan benar-benar bangkrut sehingga ia tak memiliki penghasilan sama sekali. Ivan memutar otak agar roda ekonominya kembali pulih.

Ia pun tak ingin berlarut-larut dalam keterpurukan. Kebangkrutan bisnis kafenya justru menjadi titik balik kesuksesannya di bidang lain. Ia mencoba usaha minuman herbal dengan bahan dasar jahe.

 Ivan Septiono, Pengusaha Asal Bandung Barat Memperlihatkan Produk Jahe Mililknya (Ferry Bangkit)
Ivan Septiono, Pengusaha Asal Bandung Barat Memperlihatkan Produk Jahe Mililknya (Ferry Bangkit)

Ia menamai usaha herbalnya Jahe Merah Cap Dua Cangkir. "Akhirnya, saya terinspirasi untuk membuat produk yang berkaitan dengan COVID-19 ini, yaitu minuman jahe. Salah satunya untuk membantu meningkatkan imunitas tubuh atau untuk mencegah dari paparan COVID-19," jelas Ivan.

Dirinya berkisah, usaha jahe merah itu bermula dari kebutuhan pribadi keluarganya. Dari berbagai informasi yang beredar, jahe disebut-sebut sebagai minuman penguat imunitas tubuh untuk menangkal COVID-19, sehingga keluarga Ivan pun turut mengonsumsinya.

Awal pandemi COVID-19, minuman jahe harganya mencapai Rp 100 ribu per kilogram. Harga itu dianggap mahal oleh Ivan, sehingga dia mencoba untuk membuatnya. Ivan tak langsung menjulanya, melainkan diberikan secara GRATIS kepada keluarganya.

"Lalu diberikan ke tetangga dan teman-teman, ternyata disukai. Dari situ, akhirnya saya jualan jahe merah pada 2020," ujar Ivan.

Dia mengaku minuman jahe merah yang diproduksi merupakan hasil racikan sendiri. Ivan belajar mengolah jahe merah jadi bubuk minuman dari menonton YouTube, dengan melewati berkali-kali percobaan hingga menghasilkan racikan yang dianggap pas.

Ivan sadar pengusaha minuman herbal banyak. Namun dengan kualitas yang dimilikinya, ia meyakini bisnis jahe racikannya bisa bersaing dengan pengusaha lainnya.

"Minuman jahe merah ini saya racik sendiri, sampai menemukan komposisi yang pas baru saya berani jual ke pasaran," kata Ivan, bapak dari tiga anak itu.

Sebelum menjualnya di Bandung, dia mengaku justru lebih dulu menggempur pasar di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek). Selain menjual kepada teman dan relasinya, minuman jahe merah juga dijual sendiri olehnya secara door to door kepada masyarakat umum.

"Setelah tertarik, dia membelinya, lalu menyebar dari mulut ke mulut, karena saya memang menyasar komunitas herbal terlebih dahulu," sebut Ivan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini