7 Destinasi Wisata Bandung Bersama Keluarga, Banyak Tempat Bermain Anak

Tak heran jika warga Jawa Barat dan DKI Jakarta kerap memadati Bandung untuk melepas penat.

Pebriansyah Ariefana
Jum'at, 29 Oktober 2021 | 15:55 WIB
7 Destinasi Wisata Bandung Bersama Keluarga, Banyak Tempat Bermain Anak
Kampung Batu Malakasari (instagram)

SuaraJabar.id - Wisata Bandung sangat beragam. Bila ingin berlibur bersama keluarga, terutama anak-anak, ada banyak lokasi wisata yang menyediakan berbagai tempat permainan keren.

Bandung merupakan surga bagi wisatawan karena memiliki banyak lokasi yang keren. Tak heran jika warga Jawa Barat dan DKI Jakarta kerap memadati Bandung untuk melepas penat.

Berikut ini ada tujuh lokasi wisata Bandung yang cocok untuk mengajak anak-anak bermain, sekaligus pengenalan terhadap alam. Setiap tempatnya memiliki keunggulan yang menarik untuk dikunjungi.

1. Kampung Batu Malakasari

Baca Juga:10 Tempat Wisata Bandung Paling Terkenal 2021

Kampung Batu Malakasari merupakan salah satu tempat wisata Bandung yang cocok dikunjungi bersama keluarga. Ada banyak wahana bermain, seperti waterpark, flying fox, memancing, rumah kelinci dan penangkaran rusa totol.

Kampung Batu Malakasari berlokasi di Jalan Raya Banjaran Rencong, Malakasari, Baleendah, Kota Bandung. Lokasi ini buka pukul 08.00-16.00 WIB, khusus Sabtu dan Minggu hingga pukul 17.00 WIB. Tiket masuknya hanya Rp10 ribu.

2. Barusen Hills

Barusen Hills merupakan salah satu lokasi wisata Bandung dengan suguhan panorama pegunungan yang indah. Barusen Hills cocok untuk berlibur bersama keluarga karena memiliki banyak wahana yang keren, seperti waterpark hingga taman Belanda yang tersedia miniatur kincir angin.

Barusen Hills berlokasi di Gambung Ciwidey, Cisondari, Pasirjambu, Bandung. Lokasi ini buka pukul 08.00-17.00 WIB. Tiket masuknya dibanderol Rp25 ribu untuk hari Senin-Jumat, serta Rp35 ribu untuk hari Sabtu dan Minggu.

Baca Juga:Geger, Aliran Sesat 'Krislam' di Sukabumi Gabungkan Islam dan Kristen

3. Dago Dream Park

News

Terkini

"Pelaku pertama kali mengenal korban karena korban pesan Grab, kemudian pelaku sebagai driver Grab merasa cocok dan berlangganan, kemudian mereka tinggal bersama," ujarnya.

News | 21:59 WIB

"Untuk si korban sendiri pernah berkeluarga tapi sudah berpisah, tapi si pelaku pengakuannya sudah memiliki keluarga dan memiliki anak tapi masih kami dalami," ujar Kapolres.

News | 16:16 WIB

Kenapa saya berkomentar karena penggunaan jas berwarna kuning karena saya anggap tidak pantas digunakaan saat melakukan pertemuan dengan murid," kata Sabil.

News | 18:17 WIB

"Gini saya ulangi lagi ya, takdir ke mana saya tidak tahu, yang pasti pasti lebih baik dirawat," kata Ridwan Kamil.

News | 14:56 WIB

Beredar cuit lawan Ridwan Kamil juga gunakan kata Maneh yang membuat netizen heboh.

News | 11:04 WIB

Cara Ridwan Kamil memberikan pinned pada komentar di Instagram disorot publik.

News | 10:48 WIB

"Ini dikarenakan komentar saya di IG Gubernur Ridwan Kamil," kata Muhammad Sabil Fadhilah

News | 10:18 WIB

"Alhamdulillah membaik, masih belum stabil penuh, tapi sudah bisa makan," ujar putra Umuh Muchtar itu.

News | 19:30 WIB

"Warga mengatakan asap pekat itu makin tidak enak dihirup dan cepat sesaknya. Apalagi ketika mereka melakukan aktivitas di sawah, di kebun," kata Manajer Advokasi Walhi Jabar.

News | 16:25 WIB

P3DN digelar guna memberikan apresiasi kepada para pihak yang telah berkontribusi terhadap pengoptimalan penggunaan Produk Dalam Negeri.

News | 16:07 WIB

Sejumlah hasil lembaga survei mencatatkan bahwa elektabilitas Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil untuk berlaga di Pilpres 2024 cukup diperhitungkan.

News | 16:56 WIB

Keran kamar mandi dari Ateson home memiliki bentuk yang minimalis dan futuristik.

Lifestyle | 11:15 WIB

"Di Ranca Upas itu ada area habitat lutung Owa Jawa selain habitat mamalia. Kami pernah menemukan ada habitat kancil jiga," ujar Meiki.

News | 19:29 WIB

"Panitia dan pihak-pihak yang mendukung terselenggaranya acara ini harus bertanggung jawab atas kejadian ini," tegas Dadang Supriatna.

News | 14:02 WIB

"Apa dasar hukumnya, karena hutan berstatus hutan lindung dan peruntukan hutan tidak dapat dipakai untuk kegiatan nonkehutanan," kata Dedi Gejuy.

News | 13:01 WIB
Tampilkan lebih banyak